LAPORAN
PENDAHULUAN
KEHAMILAN
Di
buat oleh
Victor
th furima
A..
Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Kehamilan matur berlangsung ± 40 minggu dan
tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
B..
Patofisologi
Ovum dilepaskan
dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan menuju ke pers ampula
tuba. Setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui kanalis servikalis menuju
ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri. Terjadi proses konsepsi yaitu
bertemunya ovum dan sperma pada pars ampula tuba. Kemudian kedua inti ovum dan
sperma bersatu membentuk zigot terus membelah hingga membentuk morula dan terus
berjalan menuju uterus.
Terjadi pertemuan
sel di bagian luar morula menjadi sel trofoblas, pembentukan terus berjalan dan
di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan yang di sebut blastula.
Kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6 – 7 setelah konsepsi.
Dengan terjadinya nidasi maka desidua
terbagi menjadi desidua basalis yang berhadapan dengan korean frandusum yang
berkembang menjadi plasenta. Desidua kapsularis yang menutupi hasil dan desidua
kapsularis disebut desidua parietalis. Di dalam desidua kapsularis janin tumbuh
dan berkembang hingga mencapai usia aterem ± 40 minggu.
Perubahan-perubahan pada wanita hamil
A. Perubahan Fisiologis
1. Perubahan yang kelihatan
a. Perubahan pada kulit
Muka
menyerupai topeng yang disebut cloasma gravidarum
Pada
areola dan papilla mammae mengalami hyperpigmentasi,dan papilla lebih menonjol
Pada
perut terdapat linea alba (garis hitam yang terbentang di atas symphisis sampai
pusat) dan linea nigra (lebih hitam terbentang di tengah-tengah di atas pusat ada
striae gravidarum yang merupakan garis-garis pada kulit yang dibedakan menjadi
striae livide (berwarna hitam) dan striae albican (berwarna putih).
b. Pada vagina dan vulva timbul
tanda chadwick yaitu warna kebiruan disebabkan oleh hipervaskularisasi karena
hormon estrogen
c. Perubahan tungkai
Pada hamil tua sering oedem pada salah
satu tungkai yang disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar terkadang juga
terjadi varises hal ini varises hal ini
terjadi karena pengaruh hormon estrogen sehingga vena mengalami
hypervaskularisasi
d. Perubahan sikap
Pada wanita hamil uterus membesar karena
terisi oleh hasil konsepsi yang tumbuh menjadi janin dan juga karena
perenggangan pada perut, maka untuk mengimbangi berat tersebut akan mengalami
lordose.
e. Perubahan tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih
longgar, karena ligamen melunak (softening) dana terjadi sedikit pelebaran pada
ruang persendian.
2. Perubahan yang tidak terlihat
a. Darah
Volume darah bertambah sekitar 30 %
sedangkan sel darah bertambah sekitar 20 % curah jantung bertambah sekitar 30
%. Pertambahan sel darah tidak sesuai dengan peningkatan volume darah sehingga
terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Biasanya tekanan darah
tidak naik biarpun volume darah bertambah bahkan cenderung turun karena
kepekatan darah bertambah bahkan cenderung turun karena kepekatan berkurang
elastisitasnya.
b. Alat-alat Kencing
Ginjal bekerja lebih berat karena harus
menyaring ampas dari dua orang yaitu ibu dan janin. Pada trimaster kedua kehamilan
akan terjadi sering buang air kecil karena uterus lebih antefleksi dan membesar
sehingga menekan kandung kemih.
c. Rahim atau Uterus
Akan mengalami hypertrofi atau
hyperplasia dari yang semula sebesar jempol dengan berat 30 gram, pada
kehamilan cukup bulan akan membesar dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus akan naik menjadi
1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan)
d. Sistem pernafasan
Ibu hamil mengalami atau mengeluh sesak
dan pendek nafas serta pernafasan lebih dalam 20-25 % dari biasanya. Hal ini
terjadi karena desakan diafragma yang terdorong oleh rahim yang semakin
membesar.
e. Saluran pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran
asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning siknes,
emisis gravidarum. Progesteron menyebabkan gerakan peristaltik semakin
berkurang sehingga dapat mengakibatkan Konstipasi.
B. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada wanita hamil
menurut teori Reva Rubin dibedakan menjadi :
Trimaster I :Ambivalen, takut, fantasi dan khawatir
Trimaster II :Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari
tentang pertumbuhan dan perkembangan janin, kadang kelihatan egosentrik dan sel
centered
Trimaster III :Berperasaan aneh, sembrono, menjadi lebih introvert, merefleksikan
terhadap pengalaman masa lalu.
Pembagian Usia Kehamilan
Usia kehamilan di bagi dalam 3 Trimester, yaitu :
a. Trimester I :
0-12 minggu
b. Trimester II :
13-27 minggu
c. Trimester III :
28-40 minggu
Tuanya kehamilan diperiksa atau ditentukan
berdasarkan :
Lamanya
amenorhoe
Tingginya
fundus uteri (hanya berguna untuk letak kepala)
12 minggu : 3 jari diatas symphisis
16 minggu : ½ symphisis pusat
20 minggu : 3 jari di bawah pusat
24 minggu : setinggi pusat
28 minggu : 3 jari diatas pusat
32 minggu : ½ pusat dengan px
36 minggu : 3 jari dibawah px
Rumus mencari usia kehamilan menurut Mc.
Donald
20 cm à 5 bulan
23 cm à 6 bulan
26 cm à 7 bulan
30 cm à 8 bulan
33 cm à 9 bulan
Pertumbuhan
Janin
Perubahan-perubahan dan organogenesis
yang terjadi pada berbagai periode kehamilan :
Umur
kehamilan 4 minggu
Panjang fetus
7,5-10 cm, rudimental mata, telinga, dan
hidung, kepalanya ½ dari seluruh mudigah. Saluran yang akan
menjadi jantung terbentuk dan sudah berdenyut. Dasar-dasar traktus digestivus
sudah nampak, permulaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan.
Umur
kehamilan 8 minggu
Panjang fetus 2,5 cm, hidung, telinga,
jemari, kepala menengkur ke dada. Mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia
dan sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan
jari tangan. Alat kelamin sudah nampak, walau belum dapat ditentukan jenisnya.
Umur
kehamilan 12 minggu
Panjang fetus 9 cm. Daun kuping lebih
jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk alat kandungan luar
berbentuk namun belum terdiferensiasi. Sudah ada pusat-pusat pertulangan, kuku
sudah ada, ginjal sudah berbentuk sedikit air seni.
Umur
kehamilan 16 minggu
Panjang fetus 16-18 cm. Genetalia
eskterna terbentuk dan dapat dikenal kulit tipis dan warna merah dibubuhi
rambut halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.
Umur
kehamilan 20 minggu
Panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal,
rambut mulai tambah di kepala bunyi jantung sudah dapat didengarkan
Umur
kehamilan 24 minggu
Panjang fetus 30-32 cm, kedua kelopak
mata tumbuh alis dan bulu mata, kulit keriput kepala besar. Bila lahir dapat
bernafas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
Umur
kehamilan 28 minggu
Panjang fetus 35 cm, kulit berwarna
kemerahan ditutupi verniks kaseosa bila lahir dapat bernafas, menangis pelan
dan lemah, bayi imatur.
Umur
kehamilan 32 minggu
Panjang fetus 40-32 cm, kulit merah dan
keriput. Bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil.
Umur
kehamilan 36 minggu
Panjang fetus 46 cm, muka berseri tidak
keriput, bayi prematur.
Umur
kehamilan 40 minggu
Panjang fetus 50-55 cm, bayi cukup
bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, pada
bayi laki-laki testis sudah turun dalam skrotum, sedangkan pada wanita labia
mayora berkembang baik.
Letak Anak
a. Situs
Menentukan letak membujur / melintang
b. Habitus
Menentukan apakah anak fleksi/defleksi
c. Posito
Menentukan letak kepala
d. Praesentatio
Menentukan bagian terendah anak (letak
kepala, letak bokong dan sebagainya)
Letak
belakang kepala 95 %, sebab :
- Sesuai dengan sumbu
uterus
- Fundus
merupakan tempat yang luas sehingga sesuai dengan bokong
- Kepala
merupakan bagian yang berat sehingga
berada dibawah
- Kepala bayi pas
untuk pintu atas panggul
Letak
sungsang 3,5 %
Letak
lintang 0,5 %
Punggung
kiri 2x lebih banyak dari pada punggung kanan
Diagnosis Banding Multipara dan Multipara
Nulipara
|
Multipara
|
- Perut tegang
- Pusat menonjol
- Rahim tegang
- Payudara
tegang
- Labia mayora tampak
bersatu
- Himen
koyak pada beberapa tempat
- Vagina sempit dengan
rugea yang utuh
- Serviks licin, bulat dan
tidak dapat dilalui oleh satu jari / satu ujung jari
- Perineum utuh dan
baik
- Pembukaan
serviks mendatar dulu baru membuka
- Pembukaan
rata-rata1 cm dalam 2 jam
- Bagian terbawah
janin turun pada 4-6 minggu hingga akhir kehamilan
- Persalinan
hampir selalu dengan episiotomy
|
- Perut
longgar, perut gantung, banyak striae
- Tidak begitu
menonjol
- Agak lunak
- Kurang tegang,
tergantung ada striae
- Terbuka
- Kurunkula
himenalis
- Lebih besar,
rugae kurang
- Bisa
terbuka satu jari, kadang kala ada bekas robekan persalinan yang lalu
- Bekas
robek atau bekas episiotomi
- Mendatar
sambil membuka hampir bersamaan / sekaligus
- Pembukaan
2 cm dalam 1 jam
- Biasanya
tidak terfiksir pada PAP sampai persalinan mulai
- Tidak / tanpa
episiotomi
|
Diagnosis
Anak hidup atau Mati
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh ibu petugas untuk mengetahui keadaan janin masih hidup atau sudah mati
adalah :
1.
Bunyi jantung anak terdengar atau tidak
2. Rahim
tidak membesar, fundus uteri turun
3. Palpasi
anak kurang jelas
4. Reaksi
biologis menjadi negatif
5. Pada
gambar rontgen terlihat
- Tanda spalding
- Tulang
punggung sangat melengkung
- Adanya
gelembung-gelembung gas dalam rahim
6. Ibu
tidak merasa lagi pergerakan
7.
Diagnosis anak tunggal atau kembar
Tanda
anak kembar antara lain :
1. Perut lebih besar dari
usia kehamilan
2. Meraba 3 bagian
besar/lebih, bokong/kepala
3. Meraba 2 bagian
besar berdampingan
4. Merasa banyak bagian
kecil
5. Terdengar DJJ di 2
tempat
6. Pada X
photo terlihat 2 kerangka janin
7. VT
teraba maserasi
Diagnosis atau Tanda kehamilan Ekstra Uteri
Kehamilan ekstra uterin biasanya tidak
sampai aterm, pada bulan I, bulan II dan III terganggu. Tanda-tanda kehamilan
ekstra uterin yang lanjut :
1. Bagian anak mudah
sekali di palpasi
2. Cortonen lebih
jelas
3. Biasanya ada
kelainan letak anak
4. Ligamental rotundum
tidak berbeda
5. Di samping bayi
teraba tumor uterus
6. Oksitosin test
negatif disuntik 2 unit pitosin 5 % IV
uterus tidak berkontraksi
7. Vaginal
toucher uterus pembesaran biasa
8. Bila perlu rontgen
foto
Asuhan Antenatal
Tujuan
dari asuhan antenatal pada ibu hamil adalah :
1. Memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali secara
dini adanya ketidak normalan / komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat (ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin)
5. Mempersiapkan ibu
agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
6. Mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang
secara normal.
Kebijakan-kebijakan
1. Kebijakan program
2. Kunjungan antenatal
sebaiknya dilakukan minimal 4x selama hamil TM I 1x, TM II 1x, TM III 2x.
Pelayanan / asuhan standar minimal
termasuk “7 T”
- Timbang BB
- Ukur tekanan
darah
- Ukur
tinggi fundus uteri
- Pemeberian
imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap
- Pemberian
tablet zat besi
- Test
terhadap PMS
- Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
3. Kebijakan Teknis
Penatalaksanaan ibu hamil secara teknis
/ keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
- Mengupayakan
kehamilan yang sehat
- Melakukan
deteksi dini komplikasi, melaksanakan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan
- Persiapan
persalinan yang bersih dan aman
- Perencanaan
antispasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi
Gangguan yang dialami ibu hamil
Trimester I
Data psikologis dan
perubahan-perubahan yang perlu dikaji adalah :
- Penerimaan
keluarga khususnya psutri terhadap kehamilannya
- Bagaimana
perubahan kehidupan sehari-hari
- Bagaimana
reaksi keluarga terhadap perubahan tersebut
- Bagaimana
cara keluarga memberikan dorongan pada ibu hamil
- Siapa
yang bertanggung jawab terhadap perawatan bayi
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian
pada masa ini adalah :
- Mual
muntah
- Pengaruh
obat terhadap janin
- Perubahan
body image / citra tubuh (khususnya bagi ibu hamil yang masih muda / remaja
usia 12-19 tahun)
- Kebutuhan
nutrisi
Trimester
II
Pada masa ini ibu hamil dan keluarga
memasuki masa transisi yang massa menerima kehamilan ke massa menyiapkan
kelahiran dan menerima bayi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
masa ini adalah :
- Peningkatan BB
dan tekanan darah
- Rasa tidak
nyaman
- Aktivitas
seksual
Pada masa ini perhatian bidan lebih
diarahkan pada
- Persiapan
untuk kelahiran
- Persiapan
menyusui
- Rencana
perawatan bayi
- Kemungkinan-kemungkinan
yang mungkin timbul
Nasehat-nasehat untuk Ibu Hamil
a. Diet
- Dianjurkan makan 4
sehat 5 sempurna, sebagai pengawasan gizi ibu dan kandungan dapat diukur
berdasarkan kenaikan berat badan rata-rata 6,5-16 kg selama hamil. Kenaikan
berat badan yang berlebihan atau bila BB ibu turun 5 tahun kehamilan TM II,
haruslah menjadi perhatian.
Tabel kebutuhan sehari-hari wanita hamil
dan menyusui
Bahan
|
Bumil TM II dan TM III
|
Ibu Menyusui
|
Gram
|
URT
|
Gram
|
URT
|
-
Beras
-
Daging
-
Tempe
-
Sayur
-
Buah (papaya)
-
Susu
|
400
75
100
300
200
100
|
2 gelas
3x kotak korek api tebal
4x kotak korek api tebal
Padat 3 gelas /daun 6 gelas
8x kotak korek api tebal
½ gelas
|
500
75
125
300
200
100
|
3 gelas
3x kotak korek api tebal
4x kotak korek api tebal
Padat 3 gelas /daun 6 gelas
8x kotak korek api tebal
½ gelas
|
b. Pekerjaan rumah
tangga
Pekerjaan masih dapat dilakukan,
pekerjaan disesuaikan dengan kemampuan dan kurangi pekerjaan dengan seiring tuanya
kehamilan.
c. Hubungan
seksual
Coitus tidak dihalangi, kecuali jika ada
sejarah :
- Sering abortus atau
prematur
-
Perdarahan pervaginam
-
Pada minggu terakhir coitus harus hati-hati
-
Bila ketuban sudah pecah coitus dilarang
-
Dikaitkan bahwa pada hamil tua coitus dapat menyebabkan kontraksi uterus.
d. Gerak
Badan
Gerak badan
yang melelahkan dilarang, dianjurkan berjalan-jalan di pagi hari dalam udara
yang masih segar.
e. Pakaian
Ham
- Gunakan pakaian
yang longgar terbuat dari kain katun sehingga mempunyai kemampuan menyerap
keringat terutama pakaian dalam
- Bra dianjurkan
yang longgar dan mempunyai kemampuan menyangga payudara yang makin berkembang
- Memakai
sepatu / sandal yang tumit yang tidak terlalu tinggi
f. Pemberian Obat
Pengobatan penyakit saat hamil harus
selalu diperhatikan apakah obat tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin.
2.2 Konsep Menejement
Kebidanan Menurut Helen Varney
Varney menjelaskan bahwa proses
manajement merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh bidan,
perawat pada awal tahun 1970 an. Proses ini memperkuat sebuah metode dengan
mengorganisasikan dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan. Proses ini menguraikan bagaimana
perilaku yang diharapkan dari pemberian asuhan. Proses manajement ini bukan
hanya terdiri dari pemikiran dan tindakan saja melainkan juga perilaku pada
setiap langkah agar pelayanan yang komprehensif dan akan tercapai. Dalam
memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan 7 langkah manajemen kebidanan
menurut Helen Varney, yaitu:
2.2.1
Pengkajian
Merupakan langkah awal dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, untuk mendapatkan data dilakukan
anamnesa / wawancara, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang).
A. Data Subyektif
Adalah data yang diperoleh dari hasil
anamnesa langsung pada klien atau keluarga dan tim kesehatan. Dari anamnesa
dapat kita peroleh data tentang klien yang meliputi :
1. Biodata
Biodata berisi tentang identitas klien
beserta suaminya yang meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, suku bangsa, status perkawinan, yaitu kawin ke, umur kawin, lama
kawin dan alamat tempat tinggal.
2. Keluhan
Utama
Ditanyakan apa yang dirasakan sekarang
sehingga klien datang ke klinik/petugas kesehatan untuk memeriksakan diri.
3. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Ditanyakan apakah klien menderita suatu
penyakit seperti penyakit menular : hepatitis, paru-paru, penyakit menurun :
kencing manis, asma, penyakit menahun : jantung, darah tinggi. Kapan, apakah
sudah diperiksakan ke petugas kesehatan, bila sudah kapan, sudah mendapat obat
atau belum, bila ya obat apa dan bagaimana hasilnya.
4. Riwayat
Kesehatan Yang Lalu
Ditanyakan apakah klien pernah menderita
suatu penyakit menular, menurun, atau menahun, apakah klien pernah melakukan
operasi, bila pernah dimana, indikasinya apa.
5. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ditanyakan apakah dari keluarga klien
dan suaminya ada yang menderita penyakit menurun dan menular, bila ya siapa dan
apakah ada keturunan kembar/tidak.
6. Riwayat
Kebidanan
a.
Riwayat Haid.
Ditanyakan menarche umur berapa, siklus
haid bagaimana, berapa hari, lama haid berapa, banyaknya haid bagaimana,
warnanya bagaimana, apakah ada ketuban saat haid bila ya kapan, keputihan atau
tidak, bila ya kapan, jumlahnya berapa banyak, bagaimana warnanya, bau atau
tidak, gatal atau tidak.
b. Riwayat
Kehamilan Sekarang
Ditanyakan HPHT, berapa usia
kehamilannya, apakah sudah merasakan pergerakan janin, sudah pernah periksa
atau belum, bila pernah dimana, kapan keluhan yang dirasakan selama hamil TM I,
TM II, TM III. Obat yang sudah pernah di dapat selama hamil sudah pernah
mendapat penyuluhan tentang apa.
c.
Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.
Riwayat
Kehamilan
Ditanyakan hamil dari pernikahan yang
keberapa, berapa umur kehamilannya pernah keguguran atau tidak, ada penyulit
kehamilan apa.
Riwayat
Persalinan
Ditanyakan jenis persalinan apa (normal
/ operasi / alat) siapa yang menolong jenis kelaminnya apa.
Riwayat
Nifas
Ditanyakan nifasnya berjalan normal atau
tidak ada kelainan atau tidak memberikan ASI atau tidak, berapa lama.
d. Riwayat
KB
Ditanyakan apakah klien pernah ikut KB,
bila ya metode apa, berapa lama pemakaiannya, rencana KB apa yang akan
digunakan klien mendatang.
7. Pola
Kebiasaan Sehari-hari
a.
Pola Nutrisi
Hal yang perlu ditanyakan bagaimana
nafsu makannya, berapa kali, bagaimana komposisinya berapa banyak, jumlah
minumnya, apa saja, semua ditanyakan sebelum dan saat hamil.
b. Pola
Eliminasi
Hal yang perlu ditanyakan, apakah ibu
sebelum dan selama hamil BAK dan BAB ada keluhan atau tidak, berapa
frekuensinya, untuk BAK ditanyakan jumlahnya warna urinenya, BAB ditanyakan
bagaimana warna tinjanya, konsistensinya.
c.
Pola Aktivitas
Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja
kegiatan sehari–hari klien, sebelum dan selama hamil.
d. Pola
Istirahat / Tidur
Ditanyakan bagaimana pola tidurnya tiap
hari, waktu tidurnya, ada gangguan/tidak.
e.
Pola Seksual
Ditanyakan berapa kali klien melakukan
seksual, ada keluhan / tidak.
f.
Pola Personal Hygiene
Ditanyakan berapa kali klien mandi,
gosok gigi, cuci rambut, ganti baju, keramas tiap harinya.
8. Keadaan
Psikologis
Ditanyakan apakah kehamilan klien
tersebut direncanakan, diharapkan/tidak, bagaimana hubungan klien dengan suami,
keluarga dan tetangganya.
9. Latar
Belakang Sosial Budaya
Ditanyakan adat kebiasaan yang dilakukan
klien dan keluarganya, apakah ada yang kebiasaan yang menghambat bila ya apa,
adakah kebiasaan yang mendukung dalam kehamilan.
B. Data Obyektif
Data Obyektif adalah data yang diperoleh
melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi, palpasi, auskulturasi dan
perkusi.
1. Keadaan Umum
Bagaimana sikap kesadarannya, postur
tubuh, TB, BB sebelum hamil, BB saat hamil kenaikan BB, berapa ukuran LILAnya.
2. Tanda Tanda Vital
Tekanan darah : 100/70 - < 140/90 mmHg (normal)
Nadi :76
– 92 x/menit
Pernafasan:16 – 2 x/menit
Suhu :36,5
– 37,5 oC
3. Pemeriksaan
Fisik
a. Inspeksi
yaitu proses observasi / periksa pandang dengan menggunakan mata untuk
mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik.
Kepala :Bentuk
kepala, warna rambut, jenis rambut, rontok/tidak, kulit kepala bersih/tidak,
ada ketombe/tidak.
Muka :Simetri/tidak,
oedem/tidak, terdapat cloasma gravidarum/tidak.
Mata :Simetris
/ tidak, konjungtiva pucat/tidak, sklera ikterus / tidak.
Hidung:Simetris / tidak, ada pernafasan
cuping hidung / tidak, ada pengeluaran sekret/tidak, ada polip / tidak.
Mulut :Simetris/tidak, bibir lembab / tidak, ada
stomatitis/tidak, ada caries / tidak, ada gigi palsu / tidak.
Telinga:Simetris / tidak, bersih /
tidak.
Leher :Ada
pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran vena jugularis / tidak.
Dada :Simetris
/ tidak, ada retraksi intercosta / tidak, payudara membesar / tidak, ada
hiperpigmentasi / tidak pada areola dan papilla mammae puting susu masuk /
tidak, mendatar / menonjol.
Perut :Pembesaran
perut sesuai dengan usia kehamilan / tidak, ada striae albican / striae livid
apa tidak, ada bekas operasi/tidak, ada linea nigra/tidak.
Genetalia:Bagaimana kebersihan vulva,
ada kondiloma/tidak ada varises/tidak ada oedem / tidak.
Ekst. Atas:Simetris/tidak, oedem/tidak,
ada gangguan pergerakan / tidak.
Ekst. Bawah :Simetris / tidak, oedem /
tidak, ada varises / tidak, ada gangguan pergerakan/tidak.
b. Palpasi
yaitu periksa raba / sentuhan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau
organ.
Kepala :Ada
benjolan / tidak.
Leher :Ada
pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran vena jugularis/tidak.
Dada :Teraba
benjolan abnormal, ada pengeluaran colustrum/tidak.
Perut :L
I :Untuk menentukan bagian apa yang
ada di fundus, beberapa TFUnya (bokong, TFU 22 cm).
L II :Untuk
menentukan dimana letak punggung dan bagian kecil janin. Punggung teraba lurus
seperti papan, dan bagian kecil janin teraba tangan dan kaki (punggung kiri).
L
III :Untuk menentukan apa yang terdapat
pada bagian bawah uterus dan apakah masih dapat digoyang (letak kepala, dapat
digoyang).
L
IV :Untuk menentukan seberapa jauh
bagian janin masuk PAP (kepala belum masuk PAP).
Eks. Atas :Tidak oedem
Eks. Bawah :Tidak oedem.
c. Auskultasi
Metode pengkajian yang menggunakan
stetoskop untuk memperjelas pendengaran.
Dada :terdengar
bunyi wheezing dan ronchi atau tidak.
Perut :terdengar
DJJ apa tidak, berapa frekuensinya tiap menit.
d. Perkusi
Metode pemeriksaan dengan cara mengetuk
dengan menggunakan alat atau jari tangan.
Perut :tidak
kembung.
Eks. Bawah :reflek patela negatif / positif.
4. Pemeriksaan
penunjang
Merupakan data yang diperlukan untuk
menunjang diagnosa berupa pemeriksaan urine, dan darah, meliputi : PP test,
albumin, reduksi, HB, pemeriksaan tersebut dilakukan / tidak, bila ya hasilnya
bagaimana.
5. Pemeriksaan
panggul luar
Alat yang digunakan adalah jangka
panggul, pengeluaran dilakukan terutama pada ibu dengan TB < 145 atau
primigravida.
Distansia
spinarum : ± 23 – 26 cm
Distansia
cristarum : ± 26 – 29 cm
Konjugata
eksterna : ± 18 – 20 cm
Lingkar
panggul : ± 80 – 90 cm
2.2.2
Identifikasi Kebutuhan Segera
Diagnosa :Ny.
“A” GIIP10001 Umur Kehamilan 24 mgg, hidup, tunggal,
intrauterin, letak kepala, jalan lahir normal, keadaan umum baik.
DS :Ibu
mengatakan hamil 6 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya.
DO :Keadaan
umum baik
-
Kesadaran composmentis
-
TTV T : 110/70 mmHg
N : 84
x/mnt
S : 366oC
RR : 20
x/mnt
-
Payudara terdapat hyperpigmentasi areola dan papilla mammae, terdapat
pembesaran payudara.
-
Abdomen terdapat pembesaran perut sesuai usia kehamilan, TFU 22 cm, teraba
punggung pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin pada bagian
kanan perut ibu, bagian terendah kepala, belum masuk PAP.
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : HE tentang
gizi ibu hamil
- HE
tentang personal hygiene
- HE
tentang istirahat
- HE
tentang tanda bahaya kehamilan pada TM I
2.2.3
Antisipasi Masalah Potensial
Masalah potensial adalah masalah yang
mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan mengancam keselamatan jiwa
klien, karena itu masalah potensial harus segera diantisipasi, dicegah,
diatasi, dan segera dipersiapkan tindakan untuk mengatasi.
2.2.4
Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan langkah yang bersifat
kesinambungan dari proses penatalaksanaan, bukan hanya selama asuhan primer
periodik / kunjungan prenatal saja. Tapi juga pada saat bidan berada bersama
klien. Data-data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi, beberapa data
mengidentifikasi adanya situasi gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
keselamatan jiwa ibu dan anak, situasi lainnya bisa saja tidak merupakan
kegawatan tapi memerlukan konsultasi, kolaborasi, atau yang bersifat rujukan
kepada dokter atau tim kesehatan lain.
2.2.5
Intervensi
Diagnosa :Ny.
”A” GIIP10001 UK 24 mgg, tunggal, intrauterin, letak
kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik.
Tujuan :Setelah
dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 menit
diharapkan ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Kriteria hasil :-Pasien dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan
oleh petugas.
-
Pasien dapat mengulang penjelasan yang
diberikan oleh petugas.
Intervensi
1. Menjelaskan hasil
pemeriksaan pada pasien
R /Dengan penjelasan diharapkan pasien
dapat mengerti tentang keadaannya saat ini.
2. Anjurkan pasien
untuk makan makanan dengan gizi seimbang dalam sehari, misalnya : beras 2
gelas, daging 3 x kotak korek api tebal, tempe 4 x kotak korek api tebal, sayur
padat 3 gelas/daun 6 gelas, buah (pepaya) 8 x kotak korek api tebal, susu ½
gelas.
R /Ukuran tersebut diatas merupakan
kebutuhan wanita hamil selama trimester II dan III, gizi yang seimbang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin,
pemeliharaan dan kesehatan ibu, persediaan untuk masa laktasi baik untuk janin
maupun untuk ibu.
3. Beri tablet Fe,
anjurkan pasien untuk minum tablet Fe / zat besi setiap hari dan ajarkan cara
minumnya, tidak boleh diminum dengan teh, sebaiknya diminum malam hari dan
setelah makan.
R /Zat besi diperlukan untuk pembentukan
darah, pada saat hamil keperluan zat besi sangat meningkat untuk pembentukan
darah janin dan persediaan bagi bayi untuk masa laktasi ±
6 bulan sesudah dilahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam besi.
Kebutuhan zat besi sehari pada wanita hamil ± 17 gram.
-Fe tidak boleh diminum dengan teh
karena teh dapat mengganggu / menghambat penyerapan Fe.
-Diminum malam hari setelah makan karena
Fe dapat meningkatkan kadar asam lambung dan meningkatkan peristaltik lambung sehingga dapat menyebabkan
rasa mual.
4. Berikan tablet kalk,
anjurkan pasien untuk minum tablet kalk setiap hari.
R /Karena kalsium sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan tulang janin, kebutuhan kalsium sehari-hari saat hamil ±
1 gram.
5. Anjurkan pasien untuk
beristirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berat.
R /Dengan istirahat yang cukup dan
mengurangi aktivitas yang berat diharapkan keadaan umum ibu dapat selalu dalam
keadaan baik sehingga ibu tidak rentan terkena penyakit.
6. Anjurkan pasien untuk selalu
menjaga personal hygiene.
R /Dengan personal hygiene mencegah
masuknya kuman-kuman patogen penyebab infeksi.
7. Jelaskan tentang tanda bahaya
kehamilan pada Trimester II
R /Agar pasien dapat segera mengerti dan
segera meminta bantuan pada tenaga kesehatan apabila tanda bahaya tersebut
terjadi pada dirinya.
8. Anjurkan ibu untuk
mengikuti senam hamil
R /Karena senam hamil pada usia
kehamilan 24 mgg bertujuan untuk pembentukan sikap tubuh, latihan kontraksi dan
relaksasi, latihan pernafasan untuk mengatasi nyeri kala I.
9.
Anjurkan ibu untuk kontrol ulang
R /Dengan pemeriksaan secara rutin
diharapkan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan janin serta mendeteksi
terhadap kelainan yang ada.
2.2.6
Implementasi
Implementasi yang komprehensif merupakan
pengolahan dan perwujudan dari perencanaan, pelaksanaan dapat terealisasi
dengan baik apabila diterapkan berdasarkan hakikat masalah.
Beberapa prinsip dalam pelaksanaan
tindakan meliputi :
Tindakan
kebidanan yang dapat dikerjakan sendiri, dibantu atau dilimpahkan pada staf
lain, pada klien atau keluarga.
Penguasaan
pengetahuan dan keterampilan tentang tindakan yang dilakukan.
Mengamati
hasil tindakan yang diberikan petugas kesehatan.
Mencatat
dan mengadakan konsultasi jika perlu dilakukan rujukan.
2.2.7 Evaluasi
Evaluasi adalah seperangkat tindakan
yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan
dan kriteria. Guna evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan dalam memberikan
asuhan kebidanan, menilai efektivitas, serta sebagai umpan balik untuk
memperbaiki, menyusun langkah baru dalam asuhan kebidanan, menunjang tanggung
jawab dan tanggung gugat dalam asuhan kebidanan.
Dalam evaluasi menggunakan SOAP, yaitu :
S:Menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data klien melalui anamnesa.
O:Menggambarkan pendokumentasian hasil
dari implementasi apakah asuhan sudah sesuai dengan tujuan dalam implementasi.
A:Menggambarkan pendokumentasian hasil
analisa dan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi.
P:Menggambarkan pendokumentasian dari
perencanaan dan evaluasi berdasarkan assesment.
BAB
III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian : 06 Oktober
2005 Jam : 07.00 WIB
3.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama
Umur
Agama
Suku / bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Kawin ke
Umur kawin
Lama kawin
Alamat
|
:
Ny. ”A”
:
24 tahun
:
Islam
:
Jawa / Indo
:
SMU
:
IRT
:
I
:
20 tahun
:
4 tahun
:
Ploso, Santren
|
Nama
Umur
Agama
Suku / bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Kawin ke
Umur kawin
Lama kawin
Alamat
|
:
Tn'. ”S”
:
31 tahun
:
Islam
:
Jawa / Indo
:
SMU
:
Swasta
:
I
:
27 tahun
:
4 tahun
:
Ploso, Santren
|
2. Keluhan
utama
Pasien mengatakan hamil 6 bulan dan
ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat
kesehatan sekarang
Pasien mengatakan saat ini tidak sedang
menderita penyakit menular, seperti hepatitis, paru-paru, tidak sedang
menderita penyakit menurun seperti : asma, kencing manis dan tidak sedang
menderita penyakit menahun seperti : jantung, darah tinggi.
4. Riwayat
kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit menular seperti hepatitis, paru-paru, tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti asma, kencing manis, dan tidak pernah menderita penyakit menahun
seperti : jantung, darah tinggi.
5. Riwayat
kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya
maupun suaminya tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun, maupun
menahun dan tidak ada riwayat keturunan kembar.
6. Riwayat
kebidanan
a.
Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama haid : ±
7 hari
Siklus haid : 28 hari
Jumlah : ganti softex 3 x sehari pada pagi
hari pertama dan kedua, pada hari-hari biasa ganti 2 x sehari.
Warna : merah pada hari ke 1 sampai ke 4
kemudian flex flex
Keluhan : tidak ada keluhan
Flour albus : ada, sebelum
menstruasi, jumlahnya sedikit, tidak bau, warna putih jernih, tidak gatal
b. Riwayat
kehamilan sekarang
HPHT : 21 – 04 – 2005
HPL : 21 – 01 – 2006
UK : 24 minggu
TT nikah 2 x di bidan, TT hamil pertama
1 x di Puskesmas, TT WUS 1 x di desa, ANC di bidan 3 x, TM I : 2 x dengan
keluhan mual muntah di pagi hari, TM II : 1 x tidak ada keluhan, obat-obatan
yang sudah pernah didapat kalk, Fe, pasien tidak pernah mengkonsumsi obat yang
dijual bebas seperti obat flu, obat sakit kepala, dsb.
c.
Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu
Kawin
ke
|
Anak ke
|
Umur kehamilan
|
Partus di
|
Jenis partus
|
Penyulit
|
Peno long
|
Anak
|
Usia anak sekarang
|
Nifas
|
P/L
|
BBL
|
PBL
|
I
|
I
|
9 bln
|
BPS
|
Normal
|
-
|
Bidan
|
P
|
3000 g
|
50 cm
|
4 th
|
Normal, tidak demam, menyusui sampai
usia bayi 4 bulan
|
|
II
|
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Riwayat
KB
Pasien mengatakan setelah kelahiran anak
pertama menggunakan KB pil, dan tidak ada keluhan pasien berhenti menggunakan
KB pil karena ingin punya anak lagi. Rencana KB yang akan datang masih
dipikirkan.
7. Pola
kebiasaan sehari-hari
a.
Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 x/hr, porsi
sedang (nasi, lauk pauk, sayur), nafsu makan baik.
minum
±
8 gelas/hr (teh, air putih).
Saat hamil : makan 3 x/hr,
porsi sedang (nasi, lauk pauk, tempe, telur,
daging, sayur : bayam, sop), nafsu makan baik.
Minum
±
8 gelas/hr (teh, air putih, susu).
b.
Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang jam
12.00 – 14.00, tidur malam jam 21.00 – 05.00, tidak ada gangguan.
Saat hamil : tidur siang
jam 12.00 – 14.00, tidur malam jam 21.00 – 05.00, tidak ada gangguan.
c.
Aktivitas
Sebelum hamil : mengerjakan semua
pekerjaan ibu rumah tangga seperti memasak, mencuci piring, menyapu
Saat hamil : hanya
memasak, mencuci piring dan setrika.
d.
Aliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 x/hr,
konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, tidak nyeri.
BAK
±
6 x/hr, warna kuning jernih, bau khas, tidak nyeri.
Saat hamil : BAB 1 x/hr,
konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, tidak nyeri.
BAK
±
6 x/hr, warna kuning jernih, bau khas, tidak nyeri.
e.
Seksual
Sebelum hamil : melakukan hubungan
seksual 3 x seminggu, tidak ada keluhan.
Saat hamil : melakukan
hubungan seksual 1 x seminggu, tidak ada keluhan.
f.
Personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2 x /hari,
gosok gigi 2 x/hari, ganti baju 2 x/hari, keramas 3 x seminggu.
Saat hamil : mandi 2
x/hari, gosok gigi 2 x/hari, ganti baju 2 x/hari, keramas 3 x seminggu.
8. Keadaan
psikososial
Sat
ini pasien merasa lebih nyaman, sudah tidak takut lagi, klien semakin ingin tau
tentang pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
Hubungan
pasien dengan suaminya, keluarga dan tetangganya.
9. Latar
belakang sosial budaya
Tidak
ada kebiasaan yang menghambat dalam keluarga pasien maupun suaminya, seperti :
kebiasaan pantangan terhadap makanan tertentu, kebiasaan minum jamu yang
mengandung alkohol, dsb.
Kebiasaan
dalam keluarga yang mendukung, yaitu : selalu menganjurkan ibu untuk makan
makanan bergizi dan minum susu, menganjurkan ibu untuk periksa ke bidan.
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tinggi badan : 155,5 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB saat hamil : 55 kg
Kenaikan berat badan : 3
kg
Lila : 24 cm
2.
Tanda-tanda vital : T : 110/70 mmHg
N : 84
x/mnt
S : 366
oC
RR : 20
x/mnt
3.
Pemeriksaan fisik
a.
Inspeksi
Kepala : simetris, rambut hitam, tidak rontok,
tidak berketombe, kulit kepala bersih.
Muka : simetris, tidak pucat, tidak oedem.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda,
sklera putih porselen, tidak oedem.
Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada
polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : simetris, bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada gigi caries.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : simetris, terdapat hyperpigmentasi
areola dan papilla mammae, tidak ada striae gravidarum, tidak ada retraksi
intercosta, ada pembesaran payudara, puting susu menonjol.
Abdomen : ada pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan, tidak terdapat striae gravidarum, tidak terdapat luka bekas
operasi.
Genetalia : bersih,
tidak ada condiloma akuminata, tidak ada condiloma matalata, tidak oedem, tidak
varises, terdapat bekas luka jahitan episiotomi.
Ekst. atas : simetris,
tidak oedem, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekst. bawah : simetris, tidak
oedem, tidak varises, tidak ada gangguan pergerakan.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : tidak ada benjolan abnormal, tidak
nyeri tekan.
Abdomen : L I : TFU 1 jari diatas pusat (22 cm),
teraba bokong pada bagian fundus.
L
II : teraba
punggung bayi pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin pada bagian
kanan perut ibu.
L
III : teraba
kepala pada bagian bawah perut ibu dan masih dapat digoyangkan (kepala belum
masuk PAP)
L
IV : tidak
dilakukan.
c.
Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing, tidak ada ronchi.
Abdomen : DJJ Å (12-12-12) :
144 x/mnt pada bagian kiri bawah pusat perut ibu.
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
Ekst. bawah : reflek patela Å/Å
4.
Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan.
5.
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.
Kesimpulan : GIIPI0001
Umur Kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intra uterin, letak kepala, jalan
lahir normal, keadaan umum ibu baik.
3.2 Identifikasi
Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa : Ny. ”A” GIIP10001
umur kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intrauterin,
letak kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik.
DS : Ibu mengatakan hamil 6 bulan dan
ingin memeriksakan kehamilannya yang kedua.
DO : - Keadaan
umum ibu baik
-
Kesadaran composmentis
-
TTV T : 110/70 mmHg
N : 84
x/mnt
S : 366
oC
RR : 20
x/mnt
-
HPHT : 21
– 04 – 2005
-
HPL : 28
– 01 – 2006
-
Usia kehamilan : 24 minggu
-
Payudara terdapat hyperpigmentasi areola dan papilla mammae, terdapat
pembesaran payudara, terdapat putting susu menonjol.
-
Abdomen : L I : TFU 1 jari diatas pusat (22 cm)
teraba bokong pada bagian fundus.
L
II : teraba
punggung bayi pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin pada bagian
kanan perut ibu.
L
III : teraba
kepala pada bagian bawah perut ibu dan masih dapat digoyangkan (kepala belum
masuk PAP).
L
IV : tak
dilakukan.
-
Auskultasi : DJJ Å (12-12-12) : 144 x/mnt pada bagian kiri
bawah perut ibu.
Masalah : -
Kebutuhan : - HE tentang gizi ibu hamil
-
HE tentang istirahat
-
HE tentang personal hygiene
-
HE tentang tanda bahaya kehamilan pada TM II
-
HE tentang senam hamil
-
HE tentang kunjungan ANC
-
Pemberian tablet Fe dan kalk
3.3 Antisipasi Masalah
Potensial
-
3.4 Identifikasi
Kebutuhan Segera
-
3.5 Intervensi
Diagnosa : Ny. ”A” GIIP10001
umur kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intrauterin,
letak kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik.
Tujuan : Setelah
dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 menit, diharapkan ibu mengerti penjelasan yang
diberikan oleh petugas.
Kriteria hasil : - pasien dapat mengerti dan memahami
penjelasan yang diberikan oleh petugas.
- pasien dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh
petugas.
Intervensi :
1.
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
R / Dengan penjelasan diharapkan pasien dapat
mengerti tentang keadaannya saat ini.
2.
Anjurkan pasien untuk makan makanan dengan gizi seimbang dalam sehari, misalnya
: beras 2 gelas, daging 3 x kotak korek api tebal, tempe 4 x kotak korek api
tebal, sayur padat 3 gelas/daun 6 gelas, buah (pepaya) 8 x kotak korek api
tebal, susu ½ gelas.
R / Ukuran tersebut diatas merupakan
kebutuhan wanita hamil selama trimester II dan III. Gizi yang seimbang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin,
pemeliharaan dan kesehatan ibu, persediaan untuk masa laktasi baik untuk janin
maupun untuk ibu.
3.
Beri tablet Fe, anjurkan pasien untuk minum tablet Fe / zat besi setiap hari,
dan ajarkan cara minumnya, tidak boleh diminum dengan teh, sebaiknya diminum
malam hari dan setelah makan.
R / - Zat
besi diperlukan untuk pembentukan darah, pada saat hamil keperluan zat besi
sangat meningkat untuk pembentukan darah janin dan persediaan bagi bayi untuk
masa laktasi ± 6 bulan sesudah
dilahirkan, persediaan ini diperlukan karena air susu ibu tidak mengandung
garam besi. Kebutuhan zat besi sehari pada wanita hamil ± 17 gram.
- Fe
tidak diminum dengan teh karena teh dapat mengganggu / menghambat penyerapan
Fe.
- Diminum
malam hari setelah makan, karena Fe dapat meningkatkan asam lambung dan
meningkatkan peristaltik lambung sehingga dapat menyebabkan rasa mual.
4.
Beri tablet kalk, anjurkan pasien untuk minum tablet kalk setiap hari
R / Karena kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang janin, kebutuhan kalsium sehari-hari saat hamil ± 1 gram.
5.
Anjurkan pasien untuk beristirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berat
R / Dengan istirahat yang cukup dan
mengurangi aktivitas yang berat diharapkan keadaan umum ibu dapat selalu dalam
keadaan baik sehingga ibu tidak rentan terkena penyakit.
6.
Anjurkan pasien untuk selalu menjaga personal hygiene
R / Dengan personal hygiene mencegah masuknya
kuman-kuman patogen penyebab infeksi.
7.
Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan pada trimester II
R / Agar pasien dapat mengerti dan segera
meminta bantuan pada tenaga kesehatan apabila tanda bahaya tersebut terjadi
pada dirinya.
8.
Anjurkan ibu untuk mengikuti senam hamil
R / Karena senam hamil pada usia kehamilan 24
minggu bertujuan untuk pembentukan sikap tubuh, latihan kontraksi dan
relaksasi, latihan pernafasan untuk mengatasi nyeri kala I.
9.
Anjurkan ibu untuk kontrol ulang
R / Dengan pemeriksaan secara rutin
diharapkan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan janin serta mendeteksi
terhadap kelainan yang ada.
3.6 Implementasi
Tanggal 06 Oktober 2005
1.
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien.
2.
Menganjurkan pasien untuk makan makanan dengan gizi seimbang, dalam sehari
misalnya : 2 gelas, daging 3 x kotak korek api tebal, tempe 4 x kotak korek api
tebal, sayur padat 3 gelas / daun 6 gelas, buah (pepaya) 8 x kotak korek api
tebal, susu ½ gelas.
3.
Memberikan tablet Fe, menganjurkan pasien untuk minum tablet Fe / zat besi
setiap hari dan ajarkan cara minumnya, tidak boleh diminum dengan teh,
sebaiknya diminum malam hari dan setelah makan.
4.
Memberikan tablet kalk, menganjurkan pasien untuk minum tablet kalk setiap
hari.
5.
Menganjurkan pasien untuk beristirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang
berat, seperti : mencuci, menimba air, dsb.
6.
Menganjurkan pasien untuk selalu menjaga personal hygiene, yaitu dengan mandi
minimal 2 x sehari, gosok gigi minimal 2 x sehari (sesudah makan dan sebelum
tidur), ganti pakaian minimal 2 x setelah mandi, ganti celana dalam bila lembab
/ basah, selalu mencuci kemaluannya setelah BAK, keramas 2 – 3 x dalam
seminggu.
7.
Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan pada TM II, yaitu apabila :
Pergerakan janin yang dirasakan ibu kurang atau tidak
bergerak sama sekali
Terjadi
perdarahan
Terjadi
kontraksi yang sering dan kuat
Mengeluarkan
cairan ketuban
Ibu
merasakan sakit kepala yang amat sangat dan pandangan menjadi kabur
Terjadi
kejang pada ibu
Panas
badan ibu lebih dari 38 oC
8.
Menganjurkan ibu untuk senam hamil, yaitu dengan latihan :
a.
Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua tangan disamping badan dan relax.
b. Latihan
kontraksi dan relaksasi
Sikap berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua lengan disamping dan relaks, pergerakan : relaksasi seluruh
tubuh, kepalkan kedua tangan dan tegangkan selama beberapa detik, rasakan
ketegangannya dan lemaskan kembali, lakukan 8 x.
c.
Latihan pernafasan untuk mengatasi nyeri kala I
Sikap berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua lengan disamping dan relaks.
Pergerakan : lakukan
pernafasan diafragma selama 1½ menit.
Lakukan pernafasan dada, frekuensi sedikit demi sedikit dipercepat, sampai max
26 – 28 per menit (dilakukan 8 x dengan interval 2 menit).
Permulaan halus, lemaskan seluruh tubuh
dan pernafasan diafragma, dalam his kuat pernafasan dada, dengan frekuensi
dipercepat.
9.
Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 bulan lagi.
3.7 Evaluasi
Tanggal 06 Oktober 2005 Jam 07.20 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti tentang
penjelasan yang diberikan oleh petugas.
O : - pasien
dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas.
- Pasien dapat mengulangi penjelasan
yang diberikan oleh petugas.
A : Ibu menerima dan memahami kondisi
kehamilan.
P : Kontrol ulang 1 bulan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2002, Yayasan BPSD. Jakarta.
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Edisi 2. EGE.
Jakarta.
Manuaba, Gde, Ida, Bagus, 1999. Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Bidan. EGC. Jakarta.
Wiknjosastro, DSOG, Prof. dr. Hanifa,
1996. Ilmu Kebidanan, Yayasan BPSD.
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar