psikologi kesehatan jiwa



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                   
A.     Latar  Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan individu yang memerlukan perhatian khusus karena kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat (Depkes, 2008). Berdasarkan Riskesdas tahun 2007 menjelaskan bahwa lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil dari survey kesahatan mental rumah tangga yang dilakukan di sebelah kota di Indonesia oleh jaringan epidemiologi psikiarti tahun 1995 didapatkan bahwa 185 dari 1000 penduduk rumah tangga dewasa memperlihatkan gejala gangguan kesehatan jiwa. Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 tercatat 11,6% penduduk berusia 15 tahun keatas mengalami gangguan jiwa ringan seperti cemas berlebihan dan depresi, sedangkan 0,46% dari total penduduk mengalami depresi berat seperti manic depression dan schizophrenia.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan adanya perubahan kehidupan manusia baik fisik, mental maupun sosial yang dapat berdampak positif maupun negatif. Perubahan tersebut dapat menimbulkan tekanan dan kesulitan dalam diri seseorang dan dapat menimbulkan konflik sehingga diperlukan koping yang efektif agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Apabila individu tidak mampu menggunakan koping yang adaptif dapat mengakibatkan gangguan kesehatan jiwa. Salah satunya adalah gangguan orientasi realita yaitu gangguan konsep diri : harga diri rendah dimana merupakan salah satu disfungsi yang paling sering terjadi pada skizoprenia.
Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Soeharto Heerdjan dari bulan Juli – September 2012 tidak ditemukan pasien dengan masalah utama harga diri rendah. Tapi harga diri rendah apabila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah diantaranya Isolasi Sosial yang menyebabkan halusinasi dan harga diri rendah yang mengakibatkan Perilaku Kekerasan. Untuk itu kami kelompok tertarik untuk mengangkat tema  Asuhan Keperawatan Klien dengan masalah utama Harga Diri Rendah.


B.      Tujuan
1.        Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran nyata dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini, untuk mendapatkan gambaran tentang:
a.       Pengkajian pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah
b.      Diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian pada klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah
c.       Rencana keperawatan sesuai dengan permasalahan yang telah ditemukan.
d.      Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah
e.       Evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah
f.       Pendokumentasiaan dari tindakan yang telah diberikan pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga diri rendah

C.     Proses Pembuatan Makalah
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan valid dalam karya tulis ini sebagai berikut: Study kepustakaan/literatur digunakan penulis sebagai acuan dalam pengumpulan data sehingga dapat ditegakkan diagnosa gangguan  konsep diri : Harga diri rendah sesuai dengan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan  konsep diri : Harga diri rendah ini, disamping itu sebagai bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber (buku, internet, informasi dari ruangan) yang berhubungan dengan kasus. Observasi: pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap prilaku klien sehari-hari secara berkesinambungan. Wawancara: pengambilan data dilakukan dengan komunikasi langsung dengan pasien atau perawat ruangan sesuai dengan kasus yang dibahas, sebagai landasan untuk membuat interpretasi data. Studi kasus: pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan yang ada sesuai dengan masalah yang akan dibahas.

Komentar