SEJARAH GPI PAPUA JEMAAT TIBERIAS TIMIKA



I. 

Sejarah Gereja GPI Papua Jemaat Tiberias Timika
Sejarah Jemaat  GPI Papua Tiberias Mimika tidak dapat dilepas pisahkan dengan pergumulan jemaat induk yakni Jemaat GPI Papua Torsina Mimika, oleh sebab itu sejarah jemaat ini terbagi dalam beberapa dekade, masa, ruang dan waktu. Dekade yang pertama ialah masa dimana pekabaran injil di tanah mimika (kokonau). dan peranan guru injil asal Maluku. Dekade yang kedua berdirinya jemaat Torsina Mimika, dan dekade yang ke tiga berdirinya jemaat GPI Papua Tiberias Timika. Untuk mengenal lebih jauh terkait jemaat tiberias maka sebagai pendahuluan dalam penulisan sejarah ni akan di kemukakan pengertian dari kata tiberias sendiri.
Kata Tiberias mengacu pada sebuah situs kota yang didirikan herodes antipas pada tahun 20 M sebagai ibu kota baru menggantikan kota Seforis. Letaknya di dekat danau Galelea, oleh sebab itu terkadang nama danau itu disebut danau Tiberias. Latar belakang pembangunan kota Tiberias sendiri dilakukan oleh herodes antipas untuk menghormati kaisar Tiberius. Kota ini memiliki kebebasan besar dan merupakan basis kekuasaan keluarga Herodian. Setelah perang yahudi pada tahun 60-70 masehi yang mengakibatkan jatuhnya/ keruntuhan yerusalem. kota itu diserahkan pada tentara romawi. Pada abad-abad berikutnya kota ini mempunyai pengaruh kebudayaan yahudi yang kuat dan menjadi pusat utama bagi pengajaran agama Yahudi. (refleksi) Apa kaitan latar blakang didirikan kota Tiberias dan pembangunan jemaat Tiberias mimika?
1.      Dekade yang pertama ialah masa dimana pekabaran injil di tanah mimika (kokonau). dan Peranan Guru Injil Asal Maluku.
Ketika di tinjau dari sudut pandang pekabaran injil yang terjadi di tanah mimika sendiri lebih di dominasi oleh pekabar injil katolik. Oleh sebab itu. Daerah mimika sangatlah di pengaruhi oleh katolik terkususnya masyarakat asli. Pastilah kita memahami bahwa proses penemuan daratan papua pertama kali oleh Alvaro de saavadra pelaut asal spayol yang pertama menginjakan kakinya di tanah Papua pada tahun 1528, kemudian pada tanggal 20 juni 1545 Ynigo Ortiz de retes, menancapkan bendera spanyol di sebelah timur delta sungai Mamberamo pertanda bahwa daerah ini milik raja spanyol. Memasuki abad 17 berdatangan orang blanda willem Janz dengan tujuan mencari emas menyusuri pantai bagian barat dan selatan daratan Papua selanjutnya Jan Cartenz 1623, di ikuti Abel jansz Tasman bersama Jacobsz Visscher pada tahun 1642 dan 1644. Dinamika itu terus berjalan sampailah pada tahun 1678 J keyts melayari bagian barat tanah papua sampai pada bagian daratan nama tota Dan menancapkan bendera blanda di daerah kokas. Selain dari pada Keyts ada juga orang inggris yakni James cook, Thomas Forrest, jhon Mac Cluer sampai ke tanah papua dalam rangka surfei  MINERBA yang menjadi tujuan Negara mereka.[1] Nantilah setelah perusahan tembaga milik belanda menggeserkan posisi ingris mengguasai daratan mimika terkususnya kokonau sesuai dengan perjanjian denhag pada 16 mey 1895 menetapkan pembagian tanah papua bagian timur di kuasai Inggris, bagian utara di kuasai Jerman, sedangkan bagian barat dan selatan di kuasai Belanda pada tahun 1898 yang legalitas pemerintah blanda baru ada di tahun 1902 di daratan merauke, maka NZG dengan pergumulanya mulai menyebarkan paham protestan di bumi selatan Papua. Yang mencakup daerah mimika/ kokonau dikarenakan. Benih pekabaran injil yang di tabur tersebut tidak jarang di kecam oleh pihak katolik persoalan pembagian wilayah pelayanan sesuai perjanjian denhag dan sejarah Hitam (sejarah Kelam hubungan Katolik dan protestan).[2]
Ketika melihat akan kebutuhan pelayanan didaratan Papua secarah keseluruhan dan terkhususnya daerah kokonau (skarang disebut Mimika), maka terkait itu NZG mempersiapkan tenaga penginjil Lokal (Misionari-misionari Lokal) yang siap pakai ke daerah-daerah pelayanan yang sulit di jangkau. menyikapi itu banyak misionari lokal asal Maluku di kirim dan menjalankan visi misi pelayanan di tanah Papua. pada tahun 1915 penginjil A.Patihahuan di kirim menjelajahi daratan tanah Kokonau (mimika)namun penginjilan tidak bebas dilaksanakan di wilayah ini karena ada ketetapan Gendral di Hindia-blanda tahun 1912, tentang pembatasan wilayah kerja Zending dan misi katolik di Nieuw-guinea. Setelah keputusan pembatasan wilayah kerja itu di cabut pada tahun 1928, barulah kegiatan penginjilan di daerah ini mulai berjalan. Ketika itu daerah kokonau sudah ada jemaat Protestant, yang anggota-anggotanya terdiri dari para petugas pemerintah, dan anggota-anggota polisi bersama keluarga-keluarga mereka, dalam bulan November 1933 seorang pendeta dan dua guru asal ambon di kirim oleh indische-kerk dan salah satu gurunya di tempatkan di kekwa (1934)[3]. hasil pekabaran injilnya bertahan sampai pada tahun 1926 pemerintah Belanda membuka pemerintahannya di tanah kokonau/Mimika. Setelah Lembaga gereja Protestant Maluku Melembaga Pada tahun 1935 dan satu tahun berikutnya yakni pada tahun 1936 di bentuk zendeling Protestan Maluku (ZPM). misionari-misionari yang di akomodir kemudian terus menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan di tanah papua. tahun 1950 kondisi pekabaran injil di tanah kokonau yang semakin memprihatinkan dikarenakan situasi perang dunia ke dua yang memporak porandakan alur perjalananan perdagangan dunia yang mana di picu dari expansi kekuasaan Jepang sehingga berdampak juga pada proses pekabaran injil maka beberapa tahun kemudian lewat kontribusi bapa polisi Haumase mengakomodir kembali jemaat-jemaat buah pekabaran injil bapak Patihauan allhasil ada sekitar 90 Kepala keluarga yang masih bertahan. Hal ini kemudian di laporkan. Sebagai wujud jawaban atas pekerjaan Tuhan maka perusahan tembaga milik belanda di geserkan oleh PT Friport Indonesia milik Amerika. Situasi itu kemudian mengembalikan kepercayaan kemanan dalam mencari pekerjaan di tanah Papua oleh berbagai macam suku bangsa ras, golongan dan agama yang datang di tanah papua. Sekitar tahun 1950-an pdt. Sawego di kirim untuk melaksanakan pelayanan di bumi kokonau (mimika), terkususnya daerah tembagapura yang sekarang menjadi daerah pelayanan GKI Di tanah Papua. All hasil dari pekabaran injil yang di lakukan, sekitar 15 kepala keluarga di bapatis disana dan berstatus jemaat Gereja Protestant Maluku.  namun setelah itu pendeta Sawego meninggalkan daerah pelayanan, setelah itu di gantikan oleh  pdt Fedubun sekitar tahun 1969-1975 kemudian pendeta tersebut juga meninggalkan tempat pelayanan di tembaga pura. rentan waktu yang sangat lama kemudian desakan jemaat serta PT. Friport Indonesia untuk perlu ada pelayan tetap. Propaganda pembagian wilayah pelayanan dianalisis menjadi factor utama hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi  GKI di tanah papua untuk mengambil alih pelayanan di daerah tembaga pura.
2.       Dekade yang kedua berdirinya Jemaat GPI Papua Torsina Timika

         Banyak hal yang kemudian perlu di ungkapkan sebagai bentuk pemahaman membuka gaya berfikir kita tentang berdirinya sebuah gereja. Persoalan yang mungkin dinilai sederhana melainkan sebenarnya saangat berpengaruh terhadap perkembangan pelayanan dalam konteks berjemaat. Misalnya :  terkadang kita ketika melihat sebuah sejarah berdirinya gereja , pastinya kita akan mengetahui tokoh pengagas, serta tokoh pendiri. Dari dua kata ini seringkali kita salah menterjemahkan pengertiannya. Sehingga terkadang kita menganggap tokoh penggagas sebagai tokoh pendiri padahal situasi ini berbeda. Mungkin saja semua nama yang di sebutkan di bawah penjelasan terkait berdirinya jemaat GPI Papua Torsina Timika merupakan aktor-aktor penggagas yang bisa juga terlibat dalam mendirikan jemaat ini. Pertanyaan kritisnya ialah dapatkah atau bisahkah 6 kepala keluarga yang di sebutkan sebagai pendiri gereja Torsina bekerja sendiri tanpa ada yang membantu mereka ? ini situasi yang tidak mungkin pada konteks itu, apalagi persoalan relasi antara lembaga GPI Papua dan lembaga GKI sedang panas-panasnya pada tahun-tahun itu. Oleh sebab itu peran pendukung terkait dengan pendiri, yang menjaga, serta simpatisan perlu di masukan sebagai sebuah penghormatan terhadap mereka yang telah memberikan dana, daya, tenaga, pikiran, serta kerja dan lain sebagainya sebagai wujud kontribusi dalam mendirikan gereja ini. Entah tokoh pemuda, tokoh perempuan, serta tokoh masyrakat.
Nama- nama di bawah ini mungkin belum seluruhnya namun kehadiran mereka dalam menghandel kerja-kerja fisik demi dan untuk berdirinya gereja Torsina pada masa pindahnya tempat ibadah sementara dari tempat timbang sayur ke gedung gereja torsina dengan julukan gedung gereja kandang ayam yang mana menjadi cikal bakal berdirinya gereja torsina yang sekarang di tempati sebagai tempat ibadah.
Tulisan ini di peruntuhkan kepada kaum muda gereja yang rela memberikan kontribusi tenaga untuk menyiapkan tempat, bahan, serta dana pada tahun 1989-1990. akhirnya pada masa sekarang ini untuk mengenang jasa mereka yang mungkin sudah mendahului kita berpulang kepada Sang Khalik Langit. hanya ungkapan terimakasih lewat tulisan ini. Terimakasih telah memberikan segalanya demi berdirinya GPI Papua di timika, Kiranya Tuhan memberkati segala jerih lelah karya bapak, mama, serta saudara-saudara di masa tua sekrang ini.
Nama –nama pendukung berdirinya gereja Torsina pada tahun 1988-1990
1. Bapak Jhon Esuruw
2.Bapak Latumahina
3.Bapak meki Fenetirumah
4.Bapak Titalessy
5.Bapak Pocerattu
6.Bapak Yahya meturan
7.Mama Bong
8.Bapak Stev Rahayaan
9.Bapak Max Parera
1Bapak Tahitu
1Bapak Tehupuring
1 (Orang Buton sebagai tokoh muslim yang turut berkontribusi maff lupa nama)
1Bapak welem Talahattu
1Bapak alex makatita
1Bapak Nehemia makatita
1 Bapak Jhon Saleki
1 Bapak dani Leperterri
1Bapak Stef leperteri
1Bapak Borro (orang Toraja)
2Bapak Teis patiasina
2Korneles makapiola
2Bapak Jhon makapiola
2Bapak Frengki Watimena
2Bapak Otow Esuruw
 Dan mungkin masih banyak lagi yang belum di kemukakan di karenakan keterbatasan waktu vikaris yang dijalani kurang lebih 7 bulan.

Setelah GPI Papua melembaga pada tanggal 25 mey 1985 pada tahun berikutnya Jemaat GPI Papua Torsina berdiri dan menjadi bagian dari pelayanan GPI Papua sekitar tahun 1986 hasil dari pada buah penginjilan misionari-misionari terkemuka di daratan tanah kokonau ini kemudian dilanjutkan oleh pendeta Ferdinat Umnehopa Alhasil pada tahun 1986 pembentukan panitia dalam rangka mendirikan gedung gereja jemaat Torsina Mimika di bentuk dan di SK kan oleh Badan Pekerja Sinode GPI Papua  dengan No 44/I/ORG/Tgl 14 juli 1986 dengan susunan panitia sebagai berikut:
Penasehat        : Bapak Ferdinand Umnehopa
Ketua               : Bapak Agustinus tenawe
Wakil ketua     : Bapak Semi Akeli
Sekertaris         : Bapak Yulianus Patiasina
Wakil sekertaris : Bapak Karel Madidi
Anggota           : Bapak Kornelius Makupiola
         Setelah terbentuk sebagai panitia dalam rangka mendirikan gedung gereja tetap bagi jemaat Torsina Mimika. Panitia bekerja kurang dan lebihnya 7 bulan. Hasilnya gedung gereja sederhana dalam rangka menghimpun semua umat pada saat itu berhasil didirikan dan diresmikan berdasarkan SK BPS. No 53/II/ORG/ pada tanggal 12 februari 1987. Sejak saat itu jemaat Torsina menjalankan pelayanan di dataran tanah mimika[4].
a.       Dekade Balai Kerohanian Tiberias Latar Belakang Terbentuknya Jemaat Tiberias
         Jemaat Tiberias adalah hasil pemekaran dari Jemaat Torsina. Awalnya Tiberias merupakan bagian Sektor pelayanan Jemaat GPI Papua Torsina yang kemudian karna pergumulan dan juga situasi konteks pelayanan. jemaat yang notaben bertambah dari sisi jumlah yang mana disebabkan PT. Friport Indonesia yang masih sangat membutuhkan karyawan.
Lewat hal itu banjirnya perpindahan penduduk dari kota-kota di luar, maupun didalam Papua dalam rangka mencari pekerjaan, situasi itu berdampak pada badan pusat statistic daerah untuk menentukan jumlah penduduk tetap dan yang tidak tetap di wilayah kabupaten Mimika. Dan bukan hanya itu, imbasnya ke gereja pun ada. Kesadaran bahwa kita merupakan gereja se asas yang mana tergabung dalam persekutuan Gereja bagian madiri (GBM). yang diatur oleh GPI-Am (Indisekerk) maka ada beberapa jemaat yang berasal dari Ambon (GPM), Menado (GEMIM), Toraja, (HKBP) Medan/batak dan dari kota-kota yang lainnya datang mengambil bagian di dalam pergumulan serta pelayanan Jemaat GPI Papua Torsina Timika dengan jumlah Kepala Keluarga yang sangat signifikan. hal yang paling berdampak. dari situasi itu ialah proses ibadah yang dilaksanakan 2 kali yakni pagi dan malam di jemaat ini, melihat kondisi itu kemudian beberapa sektor pelayanan dari jemaat Torsina mulai di mekarkan. pertama-tama di lakukan pemekaran sektor galelea menjadi jemaat dengan nama Tikulembang Galelea yang juga berstatus jemaat Khusus di GPI Papua kabupaten Mimika. Setelah itu sektor Tiberias dimekarkan menjadi BK (Balai Kerohanian) dengan nama BK Tiberias. Cetusan ide untuk melaksanakan ibadah secara terpisah dari jemaat Torsina lahir dari semangat yang tergabung dalam kebersamaan dan pelayanan, baik dari seluruh warga jemaat maupun seluruh perangkat pelayan, yang secara kongkrit di akomodir oleh majelis jemaat maupun pengurus sektor tiberias priode 2001-2006. Seluruh percakapan terkait pemekaran jemaat itu telah terwujud pada tanggal 29 april 2001.
3.      Dekade yang ke tiga berdirinya jemaat GPI Papua Tiberias Timika
Persolan yang terjadi dalam menjalankan tugas dan tanggung tangung jawab pelayanan antara lain factor perbedaan pendapat dan pemahaman yang terjadi  kala itu penugasan langsung BPS kepada wakil ketua 2 Pdt. W. Rumainum S.Th dalam rangka menyelesaikan persoalan yang terjadi didalam jemaat Khusus Mimika tetapi juga penugasan tersebut menyangkut persoalan keluarnya Pdt. Otis Latue, bersama dengan beberapa majelis dan anggota jemaat yang kemudian membentuk kelompok Gereja Tersendiri Yakni Jemaat Silo yang tergabung dalam GKO. Pelayan firman yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pada saat itu ialah Bpk Pendeta W. Rumainum, S.Th sedangkan jumlah KK (Kepala Keluarga) yang terdaftar sebagai anggota dekat Tiberias adalah sebanyak 150 KK dengan jumlah jiwa mencapai 665. Pertemuan antara majelis jemaat GPI Torsina secara keseluruhan yang melibatkan Pengurus Sektor Tiberias dan beberapa tokoh jemaat: seperti Bapak Niko Watimena dan bapak Markus Parera. Pertemuan itu menghasilkan persetujuan dan dan sebuah keputusan merencanakan pemekaran Jemaat Tiberias. pada tanggal 29 April 2001. Dilakukan Ibadah Perdana tempatnya adalah Gedung Sekolah Dasar Inpres Kwamki II yang digunakan sebagai tempat Ibadah. Kemudian koncistori tempat untuk majelis Jemaat mempersiapkan ibadah Minggu. masih dipakai rumah dari keluarga bapak M. Parera. dipindahkan ke jalan baru tetapi statusnya masih BK (Balai Kerohanian). dalam jangka waktu ± 2 tahun 1 bulan. Ketika itu bapak Levinus Siahaya dengan sukarela memberikan diri dan menerima posisi Tuagama. Selanjutnya terkait dengan semua Tugas pelayanan masih di bawa kendali Jemaat Torsina. Demi terpenuhinya pelayanan bagi anak sekolah minggu dib alai kerohanian, maka pada tanggal 20 oktober 2002, mulailah di buka sekolah minggu secara terpisah dengan jemaat induk. Kediaman Keluarga F.tapilatu dengan alamat kebun sirih sebagai Pos Sekolah Minggu. Pada tanggal 26 januari 2003 sektor tiberias di mekarkan menjadi dua unit untuk menjawab tantangan pelayanan di jemaat ini. Tiga bulan berselang tepatnya pada tanggal 27 maret 2003 dilakukan peletakan batu pertama oleh Pdt. E.R Patipawae. Proses pekerjaan pembangunan gedung gereja berlangsung dan di gumuli secara luar biasa Alhasil dari pergumulan itu. Pada tahun 2006 tepat tanggal 16 April BK Tiberias diresmikan dan ditabiskan menjadi Jemaat Mandiri dengan jumlah KK yang sudah berkembang menjadi 230 KK. Untuk menatalayani pelayanan di Jemaat yang baru itu, maka dipilih dan diangkat majelis jemaat periode 2006-2012 yang diketuai oleh Bpk Pnt. A. Lolkary. Setelah pelayanan berlangsung ± 4 bulan, kemudian pada bulan agustus 2006 Badan Pekerja Sinode menurunkan SK kepada Ibu Pdt E. Iha, S.Th sebagai penghentar Jemaat.[5] Selanjutnya pada tgl 5 Juli 2009 sesuai dengan surat keputusan badan pekerja sinode GPI Papua maka diadakan serah terima tugas ketua Majelis Jemaat GPI Tiberias dari Bpk Pnt. A. Lolkary. Kepada Ibu Pdt E. Iha. Dari tangan Ibu Pdt E. Iha, S.Th kemudian serahterima di lakukan dengan pdt. K. Lewakabessy, pelayanan di jemaat ini dengan berjalanya waktu mulai di tata dan berangsur-angsur menjadi baik. Setelah itu serah terima berikut ialah Pdt. F. Hukubun,S,Th pada tahun 2011. pada tahun 2012 kebutuhan pelayanan jemaat ini semakin besar sehingga di butuhkan tambahan tenaga pelayan makaPdt.C.L. Unmehopa sebagai penghentar jemaat namun di karenakan situasi pendidikan yang di lakukan oleh pendeta tersebut maka Pdt. M. Sihaya S,Th setelaha menyelesaikan masa vikaris yang kedua di jemaat Syalom Kampung Baru klasis fakfak. Berdasarkan SK sinode di tempatkan di jemaat Tiberis sebagai Penghentar jemaat, nantilah pada tahun 2015 Serah terima ketua majelis jemaat Pdt. F. Hukubun S,Th kepada Pdt. M. Sihaya S,Th. Dan kemudian pada saat itu yang menjadi penghentar jemaat adalah Pdt. R.Rorohmana S,Th. Yang merupakan Ketua majelis jemaat GPI Papua Betlehem BTN Kamoro Mimika. tahun 2017 Pdt. M. Sihaya S,Th. serah terima dengan Pdt. M. Sapulete S, Th. Yang pada saat itu bertugas di Jemaat GPI Papua Mayon. Dan penghentar jemaat masih  Pdt. R.Rorohmana S,Th.
a.      Terbentuknya Sektor-sektor Pelayanan di Jemaat GPI Papua Tiberias
Menyinggung terkait pelayanan maka sudah tentunya kita akan melihat Sektor pelayanan di jemaat ini. setelah di resmikan menjadi jemaat dengan status jemaat kusus maka pelayanan Jemaat GPI Tiberias terbagi dalam beberapa Sektor pelayanan sesuai dengan Wilayah pelayanan. Guna stabilitas jangkauan pelayanan, dengan tujuan menyentuh setiap pribadi maupun keluarga. Maka umat dihimpun dalam beberapa Sektor pelayanan dan bukan hanya itu melainkan dalam setiap sektor pelayanan terbagi juga dalam 2 unit pelayanan.  Pada awalnya jemaat Tiberias terbagi atas 4 sektor yakni sektor Zaitun dengan 2 unit, sektor Zoar 2 unit, sektor Zebaoth 2 unit dan sektor  Zion 2 unit. Berjalannya waktu dan juga di karenakan situasi bertambahnya jumlah umat lebih kusus kepala keluarga, memaksa terjadinya pembentukan 4 Sektor pelayanan lagi yakni Sektor Yordan 2 unit, Sektor Efata 2 unit, Sektor Nasaret 2 unit, dan  Sektor Maranatha 2 unit, sehingga sampai pada penulis di tempatkan menjadi Vikaris tahun ke dua pada tahun 2017 di jemaat ini ada 8 sektor pelayanan 16 unit pelayanan.
Dibawah ini Beberapa nama  pendeta yang pernah menjalankan masa vikaris di jemaat GPI Tiberias, dan juga vikaris angkatan 2016. Vikaris Yohana basari, Vikaris Ginting, Vikaris Eka Galanggoga, Vikaris Mey Maakewe,Vikaris F.Taberima, Vikaris Yongki Hutubessy, Vikaris Oskar Yolmen, Vikaris Fenlly. L, Vikaris Ocha Ahudara. Nama-nama yang di sebutkan ini telah menjadi pelayanan Firman dan Sakramen diwaktu sekarang. terlepas dari status mereka sebagai pendeta, Jemaat GPI-Papua Tiberias pernah menjadi tempat pembelajaran, pembinaan, dan pembentukan guna mempersiapkan diri sebagai hamba Tuhan di medan Gumul GPI Papua. Sedangkan vikaris angkatan 2016 yang mana merupakan orbit penerimaan vikaris masa transisi, yakni masa dimana berahirnya resim kepemimpinan Pdt. W.Rumaenum, S.Th. Sebagai ketua sinode Priode terakhir. Masa dimana peralihan kepemimpinan dari tangan peletak-peletak sejarah GPI Papua di tanah ini beralih pada generasi pencetus sejarah baru. Hasil penerimaan itu maka  Vikaris Yackop Rumbarar berdasarkan SK Sinode menyelesaikan masa vikaris tahun pertamanya di jemaat ini yakni 1 september 2016-1 september 2017, berikutnya penulis sendiri Vikaris Victor Furima sampai pada penulisan laporan ini masi berstatus sebagai Vikaris tahun ke dua, yakni ; 1 september 2017-1 september 2018.




   1.   Pdt E. Iha, S.Th
   2.   Pnt. A. Lolkary
   3.   Pnt. N. Parera
   4.   Pnt. Y. Rumimpunu
   5.   Pnt. E. Imlalay
   6.   Pnt S. Sahetapy
   7.   Dkn. G. Roman
   8.   Pnt. M. Tehusula
   9.   Dkn E. Wagiu
   10. Dkn. M. Montong
   11. Dkn. M. Gardjalay
   12. Pnt D. Lawalata
   13. Pnt C. Picaulima
   14. Pnt. R. Tamaela
   15. Pnt. Set Ralahalu
   16. Pnt. J. Akely
   17. Pnt. F. Nanlohi
   18. Pnt. S. Thenu
   19. Pnt. Y. Polla
   20. Dkn. M. Lodarmase
   21. Dkn R. Kamagi
   22. Dkn E. Matruty
   23. Dkn H. Matakena
   24. Dkn H. Tapilatu
   25. Dkn. Y. Hukom
   26. Dkn M. Toreh
   27. Dkn Y. Selwur
   28. Dkn. B. Titalessy
   29. Dkn N. Ratulangi
   30. Dkn. Y Demotekay
   31. Dkn. E. Tapilaha
   32. Dkn  M. Wenno
   33. Dkn. H. Kandioh
   34. Dkn. A. Sahetapy
  


         Dari sisi sejarah maka kita perlu mengetahui Majelis Jemaat GPI Tiberias periode 2006-2012 terdiri dari 34 orang seperti apa yang terpampang pada data diatas : namun berdasarkan penjelasan PNT. A. Lolkary bahwa majelis yang di tabiskan pada saat diresmikan jemaat tiberisa menjadi jemaat mandiri ada tujuh orang, dan Pnt. A.Loalkary; merupakan salah satu dari ketujuh orang tersebut. Setelah itu ada penambahan majelis antar waktu menjadi genap 18 majelis. Namun setelah dilijhat terkait kebutuhan pelayanan agar menyentuh setiap pribadi umat maka kembali diangkat majelis antar waktu menjadi 34 orang seperti yang terlihat pada data.
B.3. Pengorganisasian Jemaat GPI Papua Tiberias Mimika
Struktur organisasi

BAGAN STRUKTUR 
MAJELIS JEMAAT GPI PAPUA TIBERIAS TIMIKA
PERIODE  2017 - 2022
BIDANG   PELKAT
Pnt. A. Titarsole
BIDANG   GERMAS
Dkn. T. Soselissa
KETUA
Pdt. M. Sapulette, S.Th

BENDAHARA
Bpk. M. Mempun
WAKET  III
Pnt M. Samaran.  
WAKET  I
Pnt. A. Lolkary

BIDANG   BINDIK
Pnt. T. Poceratu
BIDANG EKUBANG

Pnt. P. Sahetapy
ANGGOTA
WAKET  II
Pnt. D. Sudubun


BIDANG KRT

Pnt.M. Nussy

SEKRETARIS
Pnt.E. Leiwakabessy

WAKIL SEKRETARIS
Pnt.  P.Petta

BIDANG  IAI
Pnt. H. Akerina
BIDANG  ORGANISASI

Dkn. L. Timisela
 






KETUA                                                                                                                   SEKRETARI

                PDT. M. SAPULETTE, S.Th                                                                              PNT. E. LEIWAKABESSY



PEMBAGIAN TUGAS MAJELIS JEMAAT
GPI PAPUA TIBERIAS PERIODE 2017-2022

KETUA MAJELIS                   :   PDT. M. SAPULETE. S.Th
WAKIL KETUA I                    :   PNT. ARNOLD LOLKARY
WAKIL KETUA II                  :   PNT. DOLFINA SEDUBUN
WAKIL KETUA III                :   PNT. MARKUS SAMARAN
SEKRETARIS                          :   PNT. ELVRY LEIWAKABESSY
WAKIL SEKRETARIS          :   PNT. POLLA PETTA

BIDANG PELKAT
1.       PNT. AGUSTINA TITARSOLE  ( KOORD )
2.       PNT. JOFRETS  SOHILAIT
3.       PNT. RACHEL KAKISINA
4.       PNT. MARGARETHA BALTHAZAR
5.       PNT. WELSEMINA METATU
6.       PNT. ROSDIANA RUMAMBI
7.       DKN JOSUA T. AKELY
8.       PNT. YERRY PATTY
9.       PNT. RONNY S. MANANGKA
10.    DKN. WELHEMUS LIRREY
11.    DKN. SUDERMI

BIDANG BINDIK
1.       PNT. THELY POCERATU (KOORD)
2.       PNT. OKTOVINA SAPAKOLY
3.       DKN. TRESCYE J. UNEPUTTY
4.       DKN. ANTONETHA HATTU

BIDANG IAI
1.       PNT. HESTI AKERINA (KOORD)
2.       PNT. LENORA DAMARIS KAKISINA
3.       PNT. NELY MATITAPUTY / ISTIA
4.       PNT. LENY PUTURUHU

BIDANG KRT
1.       DKN. MARGARETHA NUSSY (KOORD)
2.       PNT. JOHN TALPATTY
3.       PNT. YOSVA TITALESSY
4.       DKN. HELLEN PETTA
5.       PNT. ROY TAHALELE
6.       DKN. VOLDA WENNO
7.       PNT. YOKE JEFLEULAWAL

BIDANG EKUBANG
1.       PNT. PIETER SAHETAPY (KOORD)
2.       DKN. WIWIT LUHUKAY
3.       DKN. EDUARD SOREN
4.       DKN. NOVA KARMELA
5.       PNT. FERA LIKUMAHWA
6.       DKN. THESYE PUTURUHU

ORTAL
1.       DKN. LARRY TIMISELA
2.       DKN. OCTOVINA SAUISSA
3.       PNT. DIRK TIBLOLA
4.       DKN. ESTER SAIYA
5.       DKN. SHERLY RONSUMBRE

BIDANG GERMAS
1.       DKN. THOMAS SOSELISSA
2.       DKN. MARKUS MESLAY
3.       DKN. JULIA SIHASALE
4.       DKN. NOVA MAKANUAI
5.       DKN. LEVINA SALENUSSA

PEMBINA PAR
1.       PNT. WELSEMINA METATU
2.       PNT. ROSDIANA RUMAMBI

PEMBINA PEMUDA
1.       PNT. JOFRETS D.  SOHILAIT
2.       PNT. RONNY MANANGKA

PEMBINA PERWATA
1.       PNT. RACHEL KAKISINA
2.       PNT. MAGARETHA BALTHAZAR

PEMBINA PERPRI
1.       PNT. YERRY PATTY
2.       DKN. JOSUA T. AKELY

PEMBINA LANSIA
1.       DKN. WELHELMUS LIRREY
2.       DKN SUDERMI

PEMBAGIAN MAJELIS JEMAAT GPI PAPUA TIBERIAS
DALAM SEKTOR-SEKTOR PERIODE 2017-2022

SEKTOR ZEBAOTH                                      

1.       DKN. JENNY MOFU ( KORDINATOR )
2.       PNT. LENNY PUTURUHU
3.       DKN. NOVA KARMELA
4.       DKN. THESYE PUTURUHU
5.       PNT. AGUSTINA TITARSOLE
6.       DKN. NOVA MAKANUAI
7.       PNT. RONALD TAHALELE
SEKTOR YORDAN

1.       DKN. ELINE TALAHATU (KOORD )
2.       DKN. EDUARD SOREN
3.       PNT. ARNOLD LOLKARY
4.       DKN. OKTOVINA SOUISSA
5.       DKN. ESTER SAIYA
6.       PNT. POLA S. PETTA
7.       DKN THOMAS SOSELISA

SEKTOR SION

1.       PNT. OCTOVINA SAPAKOLY ( KOORD )
2.       DKN. LEVINA SALENUSSA
3.       PNT. YOKHBETH JEFLEULAWAL
4.       DKN. WELHELMUS LIRREY
5.       DKN. ANTONETA HATTU
6.       DKN. WIWIT LUHUKAY

SEKTOR MARANATHA

1.       PNT. MARIA LEPERTERY ( KOORD )
2.       PNT. NELLY ISTIA
3.       DKN. FARIDA TARULLY
4.       PNT. MARKUS SAMARAN
5.       PNT. YERRY PATTY
6.       DKN VOLDA WENNO
7.       PNT. THELMA POCERATTU

SEKTOR NAZARETH

1.       PNT. MARTINA TULASEKET (KOORD)
2.       PNT. RONNY MANAGKA
3.       DKN. TRESCYA UNEPUTTY
4.       PNT. YOSVA PETTA
5.       PNT. FERA LIKUMAHWA
6.       DKN. JOSUA T. AKELY
7.       PNT. DOLVINA SEDUBUN
SEKTOR ZAITUN

1.       DKN. TRESYE MAKATITA (KORD)
2.       PNT. LENORA KAKISINA
3.       PNT. RAHEL KAKISINA
4.       DKN. LARRY H. TIMISELA
5.       DKN. MARKUS MESLAY
6.       PNT. DIRK TIBLOLA
7.       DKN. SUDERMI

SEKTOR ZOAR

1.       DKN. SRI MEGAWATI SAMARA (KOOD)
2.       DKN. HELEN PETTA
3.       PNT. ELVRY LEIWAKABESSY
4.       PNT. ROSDIANA RUMAMBI
5.       PNT. MARGARETHA BALTHAZAR
6.       PNT. JOFRETS SOHILAIT
7.       DKN. MARGARETHA NUSSY

SEKTOR EFATA

1.       DKN. JOSLY F. TITARSOLE (KORD)
2.       PNT. HESTY H. AKERINA
3.       DKN. YULIA S. SIHASALE
4.       DKN. SHERLY LITA RONSUMBRE
5.       PNT. PITER SAHETAPY
6.       PNT. WELSEMINA METATU
7.       PNT. JHON TALPATTY


Selain pelaksana harian Majelis jemaat yang menangani pelayanan dalam jemaat, ada juga tenaga pegawai tata usaha, sopir gereja dan tuagama, Yaitu :
Tata usaha : Theo Lilihena
Sopir gereja : Yosias Picaulima
Tuagama : bapak Ade selewur, dan bapak Yopi


[1] Sejarah Kapaur- Dan Jasira onin 1678 Hal 43
[2]  Dr. J.M.Felubun ,M,Th. Sejarah Gereja Protestan Indonesia di Papua/ hal:27/ thn :2005
[3] Dr. J.M.Felubun ,M,Th Sejarah gereja protestant di Indonesia jilid II, BPK Gunung Mulia, Hal 325 SGP Di Papua-Daerah Mimika
[4] Informen DR.J.M.Felubun,M,Th percakapan tanggal 15 november 2017 via telepon seluler
[5]  Vikaris Eka galanggoga/ laporan vik tahun 2009/ hal: 7

Komentar


  1. Luar Biasa ade Pendeta, Tuhan Yesus Memberkati sllu dalam Pelayanan

    BalasHapus

Posting Komentar