SIAPA SIH PENDETA VICTOR TH FURIMA (OUTOBIOGRAFI)

“Aku Cinta Sekolah Minggu” I. Sinopsis


Judul  Film
“Aku Cinta Sekolah Minggu”
.                   I. Latar belakang Sinopsis
Sekolah minggu merupakan pendidikan formal gereja yang turut mengambil bagian mendidik,  membina, serta membentuk iman dan karakter dasar anak untuk mengenal Tuhan dan juruselamat Manusia. Jika ditinjau dari historis maka kita akan memperoleh kesimpulan bahwa Sekolah minggu yang di perkenalkan oleh robert Raikers, seorang wartawan kreatif turut berkontribusi membangun semangat belajar anak-anak pada masa perang refolusi industrialisasi di ingris. Sehingga metode yang ia  gunakan pada saat mengumpul serta mengajarkan anak-anak dari kaum buru yang ada pada kondisi yang memprihatinkan pada zaman itu ialah membangun semangat kreatifitas anak lewat, menyanyi, cerita Alkitab, bermain peran, berdiskusi, melukis, dll. sehingga mereka dapat menitipkan emosi mereka dalam gerak dan karya seni. dan tidak hanya terbatas pada pemberian ilmu Alkitab saja.
Sekolah minggu tidak seharusnya hanya melaksanakan kegiatan didalam ruangan gereja saja seperti menyayi, baca Alkitab, berdoa setelah itu pulang. Sehingga anak-anak yang lahir di zaman moderen ini tidak merasa bahwa pendidikan yang mereka tekuni dalam konteks bergereja sekarang ini statis (berjalan di tempat). Sebab  pengaruh majunya Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Hal ini sangat berdampak langsung pada minat dan ketertarikan anak untuk sekolah minggu. Sehingga kecendrungan anak untuk lebih memanfaatkan hanpoand, leptop, komputer,wifi, dan lainnya hanya untuk mengungkapkan ketertarikan mereka dalam hal menaklukan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sbab itu alangkah hebatnya gereja jika dapat memfasilitasi anak untuk berkarya sesuai keinginan mereka.
Alternatif serta solusi yang coba di pikirkan bersama yakni menciptakan pendidikan formal gereja yang Ramah terhadap anak sebagai tujuan besar dari sekolah minggu. Maka Sekolah Minggu perlu menciptakan desain model belajar yang konten porer mengikuti tren zaman. Oleh sebab itu Film “Aku Cinta Sekolah Minggu” ini dibuat guna menjawab model belajar kreatif dalam bentuk bermain peran yang akan di demonstrasikan melalui visualisasi sebuah karya film pendek. Terlepas dari banyak metode kreatif anak lainnya. Tujuan jangka panjangnya adalah sedikit demi sedikikit sekolah minggu memberikan stimulun (rangsangan) terhadap cita-cita dan masa depan anak-anak dalam hal bermain film.
II.                Kru Produksi
1.      Produser                                  :
2.      Sutradara                                 :
3.      Penulis Naskah                       : Victor Th Furima
4.      Penata Suara and Musik          :
5.      Penata Artistik                        :
6.      Editor                                      :
7.      Penanggung jawab                  :
III.              Open casting for Aktor
1.      Yoel                                        :
2.      Mama Yoel                             :
3.      Jepa                                         :
4.      Niel                                         :
5.      Moses                                      :
6.      Jek                                           :
7.      Arry                                         :
8.      Santy                                       :
9.      Bunda Pengasuh                     :
10.  Bapa Jepa                                :

IV.             Story Board
Lokasi syuting yang akan di pakai yakni beberapa lokasi seperti
1.      Rumah Yoel
2.      Lapangan
3.      Gereja
4.      Rumah Jepa
Lamanya waktu penyutingan dua hari
·         Hari saptu dan minggu
·         Tgl …bulan … 2018



V.                Alur cerita
Cerita ini bermula dari seorang anak anak laki-laki bernama “Yoel” yang sangat mendambakan kehadiran teman-temannya dalam proses ibadah sekolah minggu di Jemaat Pniel Kapaurtutin. Karena ia terkadang merasa sendiri, ia sangat rajin sekolah minggu, ia pun sangat merasa beruntung ketika bisa mengikuti sekolah minggu, sebab bagi yoel di sekolah minggu tidak hanya bisa bernyanyi memuji Tuhan, berdoa, mendengarkan cerita, namun ada hal yang di ajarkan para pengasuh yakni, mampu tampil di depan teman-teman memimpin nyanyian atau berdoa, selain itu hal yang paling utama bagi Yoel ialah bisa bertemmu teman-teman bermainnya di sekolah Minggu. Namun harapan Yoel kellihatan tidak sempurna sebab   rata-rata teman sebaya-nya yang laki-laki di lingkungan kampung kapaurtutin yang notaben ber agama kristen jarang sekali mereka mengambil bagian dalam persekutuan anak dan remaja baik di ibadah sekolah minggu, maupun ibadah Tunas.
Suatu ketika pada hari minggu pagi, Yoel biasanya di bangunkan oleh orang tuanya sebelum berangkat sekolah minggu, namun pada pagi itu ketika hendak di bangunkan oleh mamanya, ternyata Yoel sudah bangun dan sedang berdoa. Mamanya kemudian berdiri dan mendengarkan Yoel berdoa –
Dialog 1.1. Yoel dan Mamanya
Mama Yoel : Yoel .... (memanggil).... yoel..... bangun pergi sekolah minggu ! (sambil menuju Kamarnya yoel)
Yoel :  “ Selamat Pagi Tuhan Yesus Terimakasih Telah menjaga Saya , bapa dan mama saya dari malam sampai pagi ini, Tuhan yesus saya juga akan pergi ke sekolah minggu Tuhan tolong jaga saya di jalan. Tapi Tuhan saya mau tanya kenapa teman-teman saya jarang sekali mengikuti sekolah minggu? Tuhan yesus saya mohon agar tuhan berkati teman-teman saya agar mereka  juga bisa hadir dan mengikuti sekolah minggu, terimakasih tuhan Yesus Amin”.
Dilaog 1.2. Yoel, Bunda pengasuh dan santy
Setelah selesai berdoa Yoel pun bergegas sarapan setelah itu mandi dan hendak berangkat ke sekolah minggu. Sekolah minggu pun berjalan Anak-Anak bergantian memimpin lagu pujian. Yoel pun mengancungkan tangan dengan semangatnya sambil menyampaikan pertanyaan kepada bunda pengasuh.
Yoel : Bunda ...! (namun bunda tidak melihat) Bunda..... ! (sekali lagi Yoel memanggil Bunda)
Bunda pengasuh : Ia... Yoel... ! (jawab bunda dengan santai)
Yoel : Bunda, kenapa setiap kali sekolah minggu cumma kita- kita inisaja kah? Trus teman-teman yang lain dong kenapa tidak datang?
Bunda : yoel....! mungkin teman-teman yanng lain belum bangun, atau ungkin juga mereka lupa.
Yoel : ah masa bunda !
Bunda pengasuh : Ia to....! (sambil memegang tangan Yoel dan mengajaknya kedepan untukmemimpin Pujian)
Santy : tapi... bunda...! (santy Menjawab) tadi saya lihat niel, ari, jepa dong ada di lapangan situ, ada main bola !
Bunda pengasuh : ohh... ! biar sudah kasi tinggal mereka!
Yoel : teman teman kita menyanyi lagu Anak sekolah minggu (mengajak)
Dialog 1.3. Yoel, Jepa, Jek, Niel, Moses, dan Ary
Setelah selesai sekolah minggu Yoel pun bergegas pulang dalam perjalanan ia bertemu dengan teman-temannya, yang sedang asik bermain bola.
Jepa : Yoel.....! (Memanggil) Yoel eeee !
Yoel : Ya...! Kenapa Jepa ? “ We... kenapa kam tidak sekolah minggu Ka?
Ari : ah sa mama tidak kasi bangun za jadi...!
Jek : ah ...! yoel ko taruh ko pu alkitab itu baru, tamba jepa dengan Niel baru lawan ketong main Bola
Niel : io yoel tempo sudah tamba ketong (Mengajak)
Yoel : beta pulang ganti pakian dolo !
Moses : eh...! tara usah lagi sudah
Yoel : bah.... teman-teman sore baru main sudah orang ada pergi sembayang !
Jepa :  kalo begitu ko trausah bermain sudah (marah)
Dialog 1.4. Yoel, Moses, Niel.
Yoel pun pergi meninggalkan teman-temannya yang lagi asik bermain bola, beberapa jam kemudian. Kira-kira jam 4 sore, yoel pergi hendak bertemu dengan teman-temannya, untuk bermain bola di dapatinya Niel, Moses Jek dan ari sedang duduk seperti sedang membahas sesuatu.
Yoel : Niel .... woe....! (memanggil) Kam tidak main bola ka?
Moses : ah tidak lagi...!
Yoel : kenapa jadi ?
Niel : ko.... diam dolo ! ko dengar ini, tadi ko pas pulang itu ketong main bola begini jepa mau tendang bola, salah baru dia tendang batu.
Ari : eh ... dia pu kuku kaki talapas ini ! baru darah pu banyak apa!
Yoel : dimana ?
Jek : disini  kolihatdia pudarah ini (sambil menunjukan tempat kejadian)
Yoel : woee......! mari ketong pi lihat Jepa (mengajak)
Mereka pun bersepakat untuk pergi melihat Jepa. Bebarapa saat kemudian (dirumah jepa)
Dialog 1.5. Niel, Moses, Ari, yoel dan bapa Jepa
Niel : selamat siang Jepa....! (memanggil)
Bapa jepa : woe kam mau kemana?
Moses : Om....!  kita bisa lihat jepa ka?
Bapa jepa : ohh... kam masuk sudah dia ada didalam !
Ari : om baru jepa baik-baik ka?
Bapa Jepa : kam masuk baru lihat dia sudah ! om mau pergi ke pante situ dulu !
Yoel : ehhh....! mari ketong masuk sudah
Mereka pun masukdan bertemu dengan jepa, jepa sementara berbaraing dan kakinya sudah di ferban karena kecelakaan pada saat bermain bolatadi siang.
Dialog 1.6. Jepa, Yoel dan Jek
Yoel : Jepa eee tadi beta su bilang stop bermain bola, karena orang ada sembanyang
Jepa : Io  eee !
Jek : baru Jepa ko kaki masih sakit kah (Sambil melunjurkan tangan ingin memegang jepa punya kaki)?
Jepa : ahhhhh (berteriak) jek ko paing bodo moo masih sakit ini !
(Niel, Moses, ari Serentak tertawa)
Yoel : woe Minggu depan ketong pergi sekolah minggu sudah !
(Niel, Moses, ari Serentak ) ia oo eee ketong pergi !
Jepa : sa juga minggu depan pergi sekolah minggu lagi
Yoel : kam su tau ka? Sekarang di sekolah minggu ketong mau belajar komputer, belajar gitar, trus bunda-bunda bilang ketong mau main film.
Niel : Io ka?  Beta mau pigi oooo!!!
Ari : beta lai ooo
Moses : wah beta lai oooo!
Yoel  : Jek ko tidak kah ?
Jek : ih beta lai mau!
Yoel : tersenyum sambil memanjatkan syukur kepada Tuhan dalam hati (“terimakasih TuhanYesus sa pu teman-teman mau pergi sekolah minggu”). “Sekian”

Komentar