SIAPA SIH PENDETA VICTOR TH FURIMA (OUTOBIOGRAFI)

1 Samuel 25:12-35 V.F Khotbah Minggu 08 July 2018



V.F Khotbah Minggu 08 July 2018
1 Samuel 25:12-35
Tema : berimanadalah mengerjakan kebaikan, Sub Tema: Lawanlah Radikalisme
Bapa Mama Serta Saudara/i Yangdi berkati Tuhan !


Untuk memahami bentuk firman yang kita baca pada saat ini maka kita akan mengkaji dari situasi Studi kasus. Mungkin bapa mama serta saudara/i. Pernah Mengalami situasi membantu orang dalam kondisi susah dengan tulus, namun ketika bapa mama serta saudara/i berada pada kondisi yang sama dan hendak meminta bantuan, Justru terlontarkan kata-kata caci dan maki. Apa yang hendak di lakukan bapa mama serta saudara/i sekalian? Pasti marah menyimpan dendam yang membarah dalam hati, sehingga ingin sekali melakukan sesuatu yang memiliki efek jerah kepada orang tersebut. Misalnya memukul, atau mencacimakinya. Situasi inilah yang disebut radikalisme. radikalisme berasal dari kata radikal yang berarti konteks dimana seseorang atau kelompok mencari lebih (menggali lebih dalam makna sebuah rahasia/ akar permasalahan) yang mana di pakai dalam politik, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, serta sikap ekstrem/ sikap membangkan. Sehingga demokrasi bukan yang terbaik. Radikalisme menjadi altematif bagi masyarakat yang kecewa dengan demokrasi.  Misalnya : kebijakan pemerintah baik dari pusat –sampai pelosok yang tidak pro rakyat.

Bapa Mama Serta Saudara/i Yangdi berkati Tuhan !

kita kembali dalam kontek bacaan. Seandainya paham radikaisme dimiliki oleh daud pada konteks bacaan tadi yakni menuntut apa yang benar menurutnya karena bagi daud ia telah melakukan proses demokrasi dengan cara merundingkan apa yang telah ia lakukan bagi Nabal dan keluarganya melalui utusan yang dikirimnya. Namun nabal tidak memperhitungkan itu. Sebenarnya budaya pada masa kerajaan Israel adalah budaya saling peduli dan tolong menolong. Kehadiran Daud dan para pengikutnya yang tidak memiliki tempat tinggal tetap, membutuhkan uluran tangan dari penduduk kota terdekat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebaliknya kehadiran mereka dibutuhkan penduduk kota untuk melindungi mereka dari pihak-pihak jahat.

Bapa Mama Serta Saudara/i Yangdi berkati Tuhan !

Menyimak ayat yang mendahului teks Inl mengungkap kronologi terjadinya penolakan dan penghinaan dari Nabal kepada Daud melalui para utusannya. Nabal memandang rendah Daud dan menolak untuk memberi bantuan berupa makanan kepada Daud dan prajuritnya. Daud serta orang-orangnya yang selama berada dalam persembunyian (karena dikejar Saul) telah berlaku baik budi kepada Nabal. Mereka membantu melindungi domba-domba Nabal. Orang-orang yang diutus oleh Daud menemuinya ketika Nabal bersama-sama pembantu-pembantunya sedanng menggunting bulu domba-dombanya. Mereka berpesta. dan ada banyak makanan enak bagi Nabal. Inilah yang dikatakan oleh orang-orang yang diutus oleh Daud. Kami telah berlaku baik terhadapmu. Kami tidak mencuri satu pun dari domba-dombamu. melainkan telah membantu memeliharanya. Maka. tolonglah berikan sediklt makanan bagi kami.'Tanggapan Nabal atas permintaan orang-orang Daud : menolak memberi bantuan. Serta menghina dan memaki mereka. Sayang sekali kisah ini mencatat seorang Nabal yang sesuai dengan arti namanya, bebal, menolak menyatakan kepedulian terhadap Daud dan pengikutnya. Padahal ia dan keluarganya telah merasakan perlindungan dari kelompok Daud. Para utusan Daud kembali kepada Daud dan melaporkan kata-kata Nabal. mereka memberitahukan kepadanya tepat seperti yang dikatakan kepada mereka”. Sikap arogan dan masa bodoh Nabal membangkitkan amarah Daud sehingga Daud angkat senjata untuk membasmi seisi rumah tangga Nabal.

 

Bapa Mama Serta Saudara/i Yang di berkati Tuhan !

Beruntung sekali istri Nabal, Abigail, cepat tanggap sebelum pertumpahan darah terjadi. Peka dan tanggap terhadap situasi dan lingkungan sekitar adalah karakter yang harus dibangun dalam diri seorang Kristen. Memang terkadang kebaikan kita bisa disalah mengerti bahkan disalah gunakan. Namun kemurahan harus menjadi prinsip kita dalam melayani sesama. Abigail adalah mediator ulung. tokoh damai. pendengar yang baik. ia tahu solusi terbaik atas persoalan yang sedang terjadi. ia berjuang untuk dapat menyelesaikan kebodohan Nabal suaminya dengan mengikuti petunjuk Tuhan sendiri. Kebijaksanaan melampaui  kebodohan.

 Bapa Mama Serta Saudara/i Yangdi berkati Tuhan !

Pokok kitab ini, sebenarnya masih sama seperti kisah-kisah lainnya dalam Perjanjian Lama, bahwa orang akan berhasil kalau setia kepada Allah, dan celaka kalau mendurhaka. Dari berbagai karakter kebajikan yang tercantum dalam buah roh (Gal. 5:22-23), yang harus dikembangkan anak-anak Tuhan, kemurahan hati mungkin merupakan salah satu yang sulit untuk dimiliki. Mengapa? Karena dunia ini penuh dengan sikap mau menang sendiri dan tidak peduli pada orang lain seperti nabal. Kita terbiasa dengan gaya hidup yang berpusat pada diri sendiri sehingga tidak merasa punya tanggung jawab untuk menolong sesama. Alasan lain adalah karena biasanya orang yang murah hati menjadi sasaran pemerasan mereka yang licik dan rakus. Ini menyebabkan si korban menjadi trauma, dan orang lain jadi ambil amannya saja, yaitu ikut-ikutan tidak peduli sekitar.

 Bapa Mama Serta Saudara/i Yangdi berkati Tuhan !

Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan konteks kehidupan berjemaat kita ? saya ingat betul masa-masa sekolah saya di kampung ini pada tahun 2002-2004 dimana ketika berbicara tentang kerja di gereja maka hanya 1 komando saja. Setelah itu kita akan lihat mulai dari yang baru lahir sampai yang rambut putih juga datang, PAR, PEMUDA, PERWATA, PERPRI, PERLANSIA konteks kebersamaan dan persaudaraan yang rukun seolah betul terjadi dalam kehidupan masyarakat kampung kapaurtutin padasaat itu. sampai saya harus merasa bahwa saya anak dari kampung ini, walaupun memang saya tidak lahir di kampung ini. Sekarang dimana situasi itu ? semoga kita bisa menjadi seperti istri nabal “Abigail” yang cepat tanggap dan peka kemurahan harus menjadi prinsip kita dalam melayani sesama. Ingat, Kristus sendiri turun ke dunia, menjadi manusia, untuk melayani kita. Walau ditolak, disalah mengerti, bahkan dimanfaatkan secara keliru, Ia tetap memberi yang terbaik bagi orang lain.

Tuhan memberkati kita dengan firman “Amin”

 

 

 

Komentar