SIAPA SIH PENDETA VICTOR TH FURIMA (OUTOBIOGRAFI)

Kotbah Amsal 18 :1-24



Kotbah Amsal 18 :1-24
Minggu 12 agustus 2018
Tema : Indonesia Adalah Rumah Bersama, Rawatlah
Subb tema : Pendidikan Membangun Karakter Yang Berkenan Kepada Allah
Bapa mama serta basudara semua ! Saya percaya Alkitab berisikan firman Tuhan yang hidup dari masa ke masa  buktinya ialah sinkronnya kehidupan pada saat di mana kitab ini di tulis sama dengan kehidupan kita hari ini Keunikkan kitab Amsal misalnya, kitab ini mengajarkan banyak sekali nilai-nilai praktis kehidupan, sehingga kita dapat belajar banyak mengenai bagaimana menjalani hidup sebagai orang benar. Dalam amsal kali ini, pengamsal mengajarkan seputar perilaku dan perkataan manusia sehari-hari. Mengenai perilaku, Penyendiri akan meledak dalam amarahnya (1), pemalas akan merusak (9), orang yang tidak bersemangat tidak tahan menderita (14), orang yang berpihak pada orang fasik bukanlah orang yang baik (5), orang kaya mengandalkan hartanya, penyuap yang mengandalkan pemberiannya (16). berbagai perilaku ini disoroti oleh pengamsal karena semua itu terjadi dalam keseharian kita dan agar kita belajar dari padanya.


Bapa mama serta basudara semua ! Hal kedua yang disoroti oleh pengamsal adalah mengenai perkataan orang yang dapat menimbulkan penghinaan (3, 13, 23), pengkhianatan (8, 18), pertikaian (17, 18), pengaruh yang kuat (4, 20, 21). Secara khusus, perkataan dari orang bebal hanya membeberkan isi hatinya (2), menimbulkan perkelahian (6), dan menjerat hidupnya (7). "Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya sebab hidup dan mati di kuasai oleh lidah."  Amsal 18:20,21. Banyak orang meremehkan kuasa dari sebuah perkataan sehingga banyak kata tidak enak di dengar keluar dari mulut dan hati Kita  membuat kita mengurangi simpati Allah dalam hal menganugrahkan berkat "Karena yang  diucapkan mulut meluap dari hati."  (Matius 12:34).

Bapa mama serta basudara semua ! Jika di sesuaikan dengan tema dan sub tema GPI Papua yakni Indonesia Adalah Rumah Bersama, Rawatlah ! dan Pendidikan Membangun Karakter Yang Berkenan Kepada Allah. coba Kita kembali melihat keberagaman hidup bermasyarakat kita hari ini. Mungkin bagi kita tidak ada yang salah dan kita akan bertanya dimana kesalahan kita sebagai orang kristen, apa kesalahan kita, berapa kesalahan kita, apakah kita pernah buat kesalahan? Kesalahan kita adalah Kita tidak pernah membangun karakter hidup yang berkenan kepada Allah padahal kita semua orang yang berpendidikan. Oleh sebab itu sistem pendidikan di indonesia ini sebenarnya tidak berhasil.  Bagaimana bisa menjadikan indonesia Rumah bersama kalau semua masalah yang terjadi di bumi indonesia ini justru di picu oleh karakter orang-orang yang berpendidikan termasuk orang-orang kristen didalamnya,  jadi stop tipu-tipu sudah.

Bapa mama serta basudara semua ! Jadi orang kristen jangan Cuma bicara, bilang mengasihi tidak buktinya suka baca firman, suka beribadah dengar khotbah tapi pulang gereja seolah lupa semuanya, tersinggung sedikit saja langsung marah macam orang gila, kecewa satu kali saja langsung putus asa. Jadi orang kristen jangan cuma pikir berkat-berkat saja tapi pikir apa yang harus di lakukan sehingga Tuhan memberkati kita. Yang paling Aneh Ada banyak Gereja yang Asik hitung Rugi dan laba.
Bapa mama serta basudara semua ! Kita di indonesia tidak pernah membangun karakter hidup yang berkenan kepada Allah padahal kita semua orang yang berpendidikan ber agama dan ber adat. Misalnya kasus ahok. Banyak pendukung ahok yang kristen yang teriak kamu bodoh, beberapa kasus bom gereja menimbulkan banyak perang mulut yang melibatkan nama Tuhan yesus dimedia sosial. Yah kenyataannya indonesia memang begitu. Bagaimana bisa menjadikan indonesia Rumah bersama kalau teriakan masyarakat yang terbelenggu dalam kemiskinan hanya dibalas oleh anggukan pemerintah sambil angkat dagu, Jawabannya adalah rakyat di jadikan Babu pastinya. Katanya ini negara hukum tapi kenapa tidak bisa rukun? Mungkin bisa rukun kalau ada uang yang mendukung,  Politik sulap menyulap sudah jadi polusi, apalagi soal suap menyuap sudah jadi tradisi itu. Dimana kata merdeka kalau kehidupan kita diperbudak oleh ogois kita. Banyak pejabat berpendidikan tinggi yang makan untung, sudah ditemukan tetapi mereka justru menggunakan kepintaran mereka untuk mengelabui. membuat martabat bangsa di injak-injak dengan sadis mengunakan dan menghalalkan segala cara sehingga pancasila dan bineka tunggal ikapun di hina.

 

Bapa mama serta basudara semua ! fiman hari ini mengajak kita untuk menilai kembali kehidupan kita Setiap saat kita dihadapkan pada keputusan yang sangat penting:  "Apa yang kita pilih untuk dikatakan?"  Bagaimana caranya kita menata perkataan kita yang nantinya akan menentukan masa depan kita?  Akankah kita membangun lingkungan dengan kebahagiaan atau akankah kita merusak segalanya dengan perkataan kita?  Perkataan kita mengandung kuasa dan berkat dari Tuhan, untuk itulah kita harus benar-benar memperhatikan perkataan kita.  Tuhan Memberkati kita dengan Firmannya.

Amin.

 

 

Komentar