SEJARAH GEREJA PROTESTAN INDONESIA DI PAPUA JEMAAT IMANUEL KENSI. Penulis Pdt.Victor Th Furima, STh

SEJARAH GEREJA PROTESTAN INDONESIA DI-PAPUA
JEMAAT IMANUEL KENSI
(Penulis Pdt. Victor Th Furima, STh)

A. Klasis GPI Papua Teluk Arguni
a. Sejarah singkat berdirinya klasis teluk arguni.

Klasis teluk arguni merupakan satu dari 15 klasis diwilayah pelayanan gereja protestan Indonesia di papua dan Juga salah satu klasis tertua dari empat klasis mula-mula dalam bingkai wilayah pelayanan Gereja Protestan Maluku, yang menjadi cikal bakal berdirinya GPI PAPUA. Jika ditanya berapa umur klasis ini maka bagi penulis jawabannya ialah ia sedikit lebih tua dari lembaga GPI Papua.
15 klasis GPI papua antara lain ialah ; 1. klasis fakfak, 2. klasis merauke,  3. klasis kaimana,       4. klasis arguni,  5. klasis etna, 6. klasis bintuni, 7. klasis jayapura-nabire, 8. klasis sorong-manokwari, 9. klasis mimika, 10. klasis asmat, 11. klasis bovendigoel, 12. klasis okaba, 13. klasis kafalakbob, 14. klasis mappi, 15. klasis muting.

b.    Masa pelayanan GPM-Pembentukan 4 klasis di  irian jaya/ Papua.

6 September 1935 Molukse Protestantse Kerk (MPK/GPM) melembaga menjadi Gereja Bagian Mandiri di lingkungan Indische Kerk (GPI). Sejak itu MPK bertanggungjawab melayani jemaat-jemaatnya, termasuk daerah penginjilan di tanah Papua yang diserahkan oleh Indische Kerk di Jakarta. Ketika itu, jemaat-jemaat di tanah Papua yang harus dilayaninya, tersebar di daerah Merauke, Kaimana, Teluk Arguni, Fakfak, Babo, Kokas, Teluk Bintuni , Sorong, Misool (Raja Ampat), Manokwari dan kemudian Hollandia (Jayapura, 1947). Wilayah pelayanan di Papua ini kemudian diatur sebagai berikut :Wilayah kependetaan Nieuw Guinea Selatan meliputi jemaat-jemaat di daerah Merauke. Wilayah kependetaan Nieuw Guinea Barat  meliputi jemaat-jemaat didaerah Fakfak, Kaimana, Arguni, Babo, Kokas dan Bintuni. Jemaat di Misool, masuk wilayah kependetaan Wahai Jemaat di Sorong, Manokwari dan kemudian Hollandia (Jayapura), langsung dibawah Sinode GPM di Ambon. 
Bulan April 1968 : Sinode GPM Ambon menetapkan Klasis GPM Arguni – Babo (10 jemaat di daerah Babo dari Klasis Fakfak  dan 11 jemaat di Teluk Arguni dari Klasis Kaimana). Dengan demikian, wilayah GPM di Papua terbagi dalam empat Klasis, masing-masing : Klasis Fakfak, Kaimana, Arguni – Babo dan Merauke. 
Setelah GPI papua melembaga menjadi gereja mandiri pada tahun 1985 seluruh masah kursial terkait berdirinya lembaga ini boleh di lewati kemudian pada tahun 1992 klasis ini berganti nama menjadi klasis teluk arguni serta memisahkan dan menyerahkan proses pelayanan babo masuk dalam area pelayanan klasis fakfak.
Klasis GPI papua teluk arguni sejak berdiri telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan, nama nama pelayan dibawah ini yang pernah duduk sebagai pimpinan klasis di teluk arguni diisi secara acak sebab belum adanya kejelasan informasi terkait priodesasi kepemimpinan baik ketua maupun sekertaris. 
1. Ket. Pdt. S. Wadjeri
2. Ket+ Sek. Pdt. Tanamal
3. Ket. Pnt. Dominggus ruwe
4. Sek. Pdt. Memen Gea
5. Ketua. Pdt. A. Ranggafu / dua priode
6. Sek.Pdt. M. akeli
7. Pjs. Ketua. Pdt. Makatita
8. Sek. Pdt. O. Tuakora
9. Pdt. J. E. Raya
Mohon maaf jika terjadi salah penulisan nama dan penempatan posi-si

B. Gambaran umum sejarah jemaat imanuel kensi

Jemaat GPI Papua Imanuel Kensi adalah salah satu jemaat dari 17 jemaat yang termasuk dalam pelayanan Klasis Teluk Arguni yakni ;
1. Jemaat Elim warmenu 
2. Jemaat Betania Manggera
3. Jemaat Fiamaris Mandiwa
4. Jemaat Betel Jawera
5. Jemaat Kiratu Urisa
6. Jemaat Getzemani Bofuwer
7. Jemaat Rubiam Rafa
8. Jemaat Sion Wetuf
9. Jemaat Usmani Weswasa
10. Jemaat Yakub Tiwara
11. Jemaat Efata Borogerba
12. Jemaat Alfa Omega Afu-afu
13. Jemaat Tritunggal Gusimawa Bayeda
14. Jemaat Betlehem Moyana
15. Jemaat  Siloam Kokoroba
16. Jemaat Maranatha Wainaga
17. Jemat Imanuel Kensi

Secara Geografis Jemaat Imanuel Kensi  merupakan salah satu jemaat GPI Papua, yang berada pada wilayah Pemerintahan Kabupaten Kaimana dan Distrik Teluk Arguni. Wilayah Pelayanan Jemaat Imanuel Kensi dapat dijangkau dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan ( Motor laut dan mobil selagi Perusahaan masih beroprasi  ). Jemaat Imanuel Kensi adalah Jemaat yang majemuk, dimana terdiri dari beragam suku  diantaranya suku Mairasi 70 %  dan 30 % adalah suku Kuri, Maluku. Dengan adanya berbagai suku berarti banyak budaya yang dimiliki di dalam jemaat ini. 
Berbicara mengenai masalah ekonomi maka pastilah kita berbicara tentang situasi kepuasan yang dirasakan oleh setiap orang dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk terus menjalani kehidupan ini. Dan bila dilihat dari perekonomian jemaat Imanuel Kensi, sebagian besar jemaat memiliki mata pencarian sebagai Petani, pemburu, sehingga perekonomian tidak selalu tetap.
jemaat ini harus terus diberikan perhatian yang lebih karena jemaat Imanuel Kensi masih perluh bimbingan dan arahan. Mengapa ? Jemaat Imanuel Kensi memiliki latar belakang pendidikan terbatas ( tidak sekolah ) contoh nyata dari 5 orang majelis jemaat 2 penatua saja yang tau baca sedangkan 3 diaken 1 sedikit bisa bacaa masih eja yang sisanya tidak tau sama sekali  sedangkan untuk konteks pendidikan secara umum jemaat ini hanya sebagian kecil saja yang dapat mengikuti pendidikan yakni anak-anak seusia masa pendidikan. 
terutama dalam segi pelayanan baik gereja maupun pemerintah. Sebab Membimbing umat untuk Mencari Tuhan dalam existensi adat istiadat serta kebiasaan kampungan yang didominasi oleh egocentris sektoral beberapa pribadi umat itu sangatlah  tidak mudah. jika di definisikan secara sistematik persoalan-persoalan kompleks yang terjadi di jemaat ini maka pastilah sangat banyak, oleh sebab itu disini penulis yang adalah penghentar jemaat akan mengutarakan beberapa saja. Masalah yang sangat urgent yang ketika di analisis secara teliti maka berdampak pada proses terlaksananya ibadah –ibadah yang telah di programkan yaitu 
pertama ; kalimat yang senantiasa dikemukakan oleh beberapa umat yang secara tidak langsung mempengaruhi proses pelayanan di jemaat ini yakni ‘stop sembayang-sembayang…. kamu sembayang-sembayang banyak juga kamu tidak bisa makan, orang kerja kebun ka…. pasang jerat ka… baru bisa makan.
Kedua ; hanya di kensi penulis melihat bahwa umat tidak menghargai rumah Tuhan, firman Tuhan, pelayan Tuhan, pekerjaan Tuhan mengapa .. hal inilah yang kemudian sedang dirasakan oleh penulis ketika menjalakan pelayanan di jemaat imanuel kensi 
Ketiga ; pergumulan besar yang di hadapi setiap pelayan tuhan Pdt. Siapa saja yang di tempatkan disini pastilah sama yakni ;
memberantas persinahan antar sesama keluarga di kampung kensi.

C. Gambaran khusus Sejarah Jemaat Imanuel Kensi
Masa penginjilan sejak tahun 1929

Berbicara tentang sejarah gereja imanuel kensi maka pastinya tidak terlepas dari proses penginjilan pertama yang dilakukan di daerah teluk arguni, untuk itu kita lebih duluh melihat bagaimana perkembangan  pengijilan yang dilakukan di teluk arguni. Badan zending Utrechtse Zendings Vereniging (UZV)  merupakan pemegang kendali proses penginjilan di teluk arguni, yang mana juga berkontribusi mengirim penginjil-penginjil di daratan arguni

Didaerah teluk Arguni J. huruselang adalah penginjil pertama yang tiba dikampung Mandiwa 1920 kampung ini adalah kampung pertama di teluk Arguni yang menerima injil, babtisan pertama bagi orang-orang gusimawa dan wanoma dilaksanakan pada akhir tahun 1929. Salah satunya adalah Martinus Nauseni dari kampung wanoma.Pendeta F. Slump melayani babtisan kudus di Gusimawa, sawatwera dan mandiwa. Babtisan di mandiwa dilaksanakan pada tanggal 4 mei 1930. Turut dibabtis ketika itu, wakil kepala kampung mandiwa, Abraham sibfufarisa dan istrinya, sara abir furima.

Sejak terjadi babtisan pertama di daerah teluk arguni khususnya kampung gusimawa pada tahun 1929, jika di analisis maka ditahun inilah awal dimulainya proses penginjilan disekitar kali tugarni. Jika memang demikian maka area suku mairasi dan suku kuri yang ada di sekitar kepala air tugarnipun mendapat proses penginjilan diatas tahun 1929,  entahlah belum ada bukti autentik tertulis atau saksi hidup yang bisa di mintai keterangan soal perjalanan sejarah di kawasan kali tugarni. namun berdasarkan catatan-catatan pemerintahan  maka bisa disimpulkan bahwa sekitar tahun-tahun inilah proses penginjilan berjalan di kawasan kali tugarni. Sebab dulunya untuk mempermudah pelayanan public pemerintah kepada masyarakat maka, sangat dibutuhkan konsep sederhana yakni menyatukan beberapa kampung dalam satu wilayah pelayanan public, sehingga perlu adanya satu perwakilan pemerintah yang diangkat agar menjadi bagian dari koordinasi untuk keberlangsungan tatanan pemerintahan, perwakilan itu disebut kepala kampun.

Masa Pelayanan sekitar tahun 1983-1985

Jemaat imanuel kensi merupakan bagian peradaban kultur budaya adat istiadat suku mairasi. Yang mana sebagian besar penduduk disini memakai marga jafata. Jemaat ini untuk pertama kali di jangkau pelayanan. pada saat itu  masih pelayanannya dilakukan di kampung lama (Kasira) yang kira-kira berjarak 35 km dari pemukiman yakni kampung kensi sekarang. Proses itu sekitar tahun 1983-1985. kemudian sebagian umat mulai bergeser tempat tingal dan perkebunan di sekitar kali sekua ( KM. 11 ), guru injil H.Hindom adalah orang yang sangat berkontribusi besar dalam hal menanamkan nilai-nilai kerohanian serta pendidikan-pendidikan dasar bagi orang kensi. sebelum nantinya ia di tabiskan menjadi pendeta.

Masa Pelayanan sekitar tahun 1986-1987

sekitar tahun 1986-1987 Nama gereja yakni imanuel yang berarti Allah beserta kita untuk pertama kali diberikan oleh penginjil H.Hindom sedangkan nama kensi di dapatkan dari nama kali yang membatasi antara tanah mairasi dan tanah kuri. ada sebuah indikasi bahwa pemberian nama kensi untuk sebutan nama kali….. ini di berikan oleh orang  jepang setelah mereka berhasil menduduki Indonesia sekitar tahun 1942-1945, namun belum adanya bukti yang autentik untuk membuktikan indikasi ini. Pada saat menjalakan pelayanan guru injil H.Hindom di bantu oleh bebrapa majelis. Yakni bapak Pnt.Moses Jafata, Diaken Kaleb Jafata, syamase ibu Levina Jafata, tuagama bapak Marten Jafata adapun beberapa majelis jemaat kokoroba atupun bayeda  yang sering menjalankan pelayanan di jemaat ini yakni bapak Pnt. Sadrak Refideso dan Pnt. Aminadap Werfette. Setelah expansi pemerintahan serta bertambahnya daerah-daerah pemekaran maka perlu adanya legalitas sebuah perkampungan oleh sebab itu pemerintah kabupaten fakfak distrik/ camat teluk arguni  bermaksud menggabungkan beberapa kampung-kampung di wilayah pemeritahan distrik teluk arguni maka terpilihlah kepala kampung yang mewakili 6 wilayah perkampungan yang dipimpin oleh satu kepala kampung yakni bapak Elimelek Barry dan sekertaris Yusuf Syakema. Dalam konteks pemerintahan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal turunnya umat ataupun jemaat imanuel dari kampung lama sekua menuju  kampung kensi masih sekitar tahun 1980-1987.

Masa Kepengurusan pemerintahan Kampung dan Gereja sekitar tahun 1990-2001 

Setelah berahirnya masa kepemimpinan kepala kampung untuk 6 wilayah perkampungan yakni bapak Elimelek Bary maka terpilihlah bapak Simon Barry yang merupakan orang mairasi ia ingin menggabungkan kampung Tantura yang merupakan bagian dari peradaban kultur adat istiadat suku kuri, yang bertempat di area utie fridab dengan bahasa kuri disebut tempat tokok sagu dengan kampung kensi yang termasuk peradaban kultur budaya adat istiadat suku mairasi persiapan –persiapan telah dilakukan sampai dengan Nama kampung telah di setujui yakni kampung MASKUR, yaitu gabungan antara masyarakat suku mairasi dan masyarakat suku kuri, namun perbedaaan yang sangat luarbiasa terkait dengan penggunaan bahasa dan cara bertahan hidup yang berbeda-beda maka konsep penggabungan kampung inipun menghilang dengan sendirinya. Pada tahun 1990-an Bapak Isak Werfette sebagai kepala kampung, Sek. Bapak Markus Werfette.  pada tahun 1992 terjadi pemekaran kampung maka kampung-kampung yang pernah di kawal pada satu wilayah perkampung semua berdiri sendiri menjadi 1 kampung mandiri berdasarkan aturan mentri dalam negri no xxxx maka kampung kensi pun terpisah dan menjadi satu kampung mandiri. Bapak Isak Werfette menyelesaikan kepemimpinannya sebagai kepala kampung sampai pada tahun 1996Untuk pelayanan di gereja imanuel kensi nama –nama seperti bapak Pnt.Moses Jafata, Diaken Kaleb Jafata, syamase ibu Levina Jafata, tuagama bapak Marten Jafata adapun beberapa majelis jemaat kokoroba atupun bayeda  yang sering menjalankan pelayanan di jemaat ini yakni bapak Pnt. Sadrak Refideso dan Pnt. Aminadap Werfette. Masih dengan luarbiasa setia menjalankan pelayanan didarah ini walaupun dengan kurang- kurang serta kelebihan dan keterbatasan mereka, mereka tetap oll out. Setelah keberadaan umat tuhan yang telah perlahan-lahan bergeser dari pinggir kali sekua menuju kali kensi barulah ada beberapa pelayan Tuhan yakni pendeta mulai bergantian melayani di jemaat imanuel seperti bapak Pdt. S. Wadjeri, Pdt. Yamko tua. pada tahun ini juga yakni tahun1996 terjadi pergantian majelis jemaat priodesasi yang lama dig anti oleh majelis jemaat priodesasi yang baru yakni tahun 1996- 2001 nama-nama yang bersedia diangkat menjadi majelis jemaat yaitu Pnt. Martinus Jafata, Dkn, Soleman Jafata, Tuagama Hengky Jafata, pada tahun-tahun inilah untuk pertama kali pendeta di tempatkan di jemaat imanuel kensi yakni Pdt. Victor Lewakabessy, namun tidak bertahan lama hanya 11 bulan saja. untuk pemerintahan   Pada tahun 1997 Berdasarkan hasil pemilihan masyarakat, terpilihlah bapak Martinus jafata sebagai kepala kampung namun ketika hendak dilantik surat keputusan yang datang dari pemerintah kabupaten fakfak redaksinya bapak Isak werfette sebagai kepala kampung Oleh sebab itu bapk Isak Werfette mash melanjutkan kepemimpinan berdasarkan kesepakatan bersama sampai dengan 2001. 

Masa pelayanan  tahun 2001- 2006

Sejak tahun 1997 – 2006 terjadi kekosongan pelayan di jemaat ini semua pelayanan dilaksanakan oleh para majelis yakni diaken, penatua dan tuagama baik yang didalam kampung kensi tetapi juga oleh majelis jemaat kampung-kampung terdekat seperti, kokoroba dan bayeda. Oada tahun 2001 terjadi perombakan majelis jemaat maka bersedialah bapk Pnt. Martinus Jafata, bapak Pnt. Soleman Jafata, bapak Dkn Adrian Jaumina, bapak Diaken Yunus Jafata, bapak Dkn. Selewanus Ai, dan bapak Tuagama Korneles Werffette untuk priodesasi 2001-2006 mereka semua terus melanjutkan proses pelayanan dijemaat ini. mereka selalu menjalankan pelayanan apa adanya tetapi ketika ada pelayanan sakramen maka selalu di layani oleh hamba Tuhan terdekat adapun nama-nama pelayan Tuhan yakni pendeta yang seringkali bergantian menjalankan pelayanan-pelayanan sakramen di jemaat imanuel kensi yaitu  ; Pdt. Leo Syakema, Pdt. Patipawae, Pdt. D. Yamko/muda, Pdt. Ferry Hukubun. Nantilah pada tahun 2005 perusahan/PT. wanakayu beroprasi mengambil kayu merbau di area mairasi , satu tahun kemudian yakni tahun 2006 terjadi mutasi pelayan tuhan maka pada tahun itu juga Pdt. D. Balingga setelah berada kurang lebih di jemaat maranatha wainaga Ia kemudia di mutasikan ke jemaat Imanuel Kensi sebagai ketua majelis. 

Masa pelayanan tahun 2006-2013

Berselang dengan hadirnya ketua majelis. yakni Pdt. D. Balingga beberapa bulan kemuadian terjadi pergantian majelis jemaat priode yang berikutnya yakni 2006- 2011 terpilihlah Pnt. Selewanus Ai, Pnt. Yunus Jafata, Dkn Yahya Jafata, dan di bantu oleh dua tuagama yakni bapak Yonatan Jafata, dan bapak Semuel Jafata. Pada tahun ini juga terjadi perombakan kepemimpinan pemerintah dikampung kensi yakni terpilihlah kepala kampung yang baru bapak Yunus Jafata sebagai kepala kampung kensi dan sekertaris kampung masih di pegang oleh bapak Martinus Jafata. Berselang beberapa tahun setelah menjalankan tanggung jawab sebagai majelis jemaat kurang lebih 5 tahun terhitung sejak tahun 2006-2011, maka pada tahun 2011 terjadi pemilihan majelis jemaat yang baru yang bersedia menjadi majelis jemaat yakni, Pnt. Selewanus Ai terpilih kembali, Pnt. Yahya Jafata, Dkn, Erlien bulhoroi, Dkn, Sopia, dibantu dengan dua tuagama   yakni bapak Laban Jafata, dan bapak Dominggus Jafata, berhubung tugas dan tanggung jawab Dkn Sopia sebagai guru di mutasikan ke etna maka terjadi kekosongan. sehingga terjadi pemilihan majelis antar waktu yang bersedia ialah bapak Ayub Fet, Sebagai Diaken, bapak Absalom Jafata sebagai diaken dan ibu Sarlota Nega sebagai diaken Bersama badan majelis jemaat yang baru serta kepemimpinan pada pemerintahan yang juga baru Pdt. D.Balingga menjalankan pelayanan sampai pertengahan tahun 2012. Ia pun diijinkan untuk melanjutkan kuliah tepatnya pada bulan maret 2012, mulai dari bulan tersebut terjadi kekosongan dalam pelayaan di jemaat ini sehubungan akan diadakan peresmian gedung gereja imanuel kensi maka sekertaris klasis teluk arguni Pdt. M. Akeli melanjutkan pelayanan di jemaat ini sambil mempersiapkan peresmian gereja karna keberadaan Pdt. M. Akeli yang tidak menetap disebabkan tugas yang padat sebagai sekertaris klasis dan juga mengisi pelayanan di jemaat tritunggal bayeda serta jemaat imanuel kensi maka pada tahun yang sama Sinode GPI papua di fakfak menempatkan Vicaris Roky di Jemaat imanuel kensi pada bulan September 2012, namun hanya menjalankan pelayanan sampai januari 2013 setelah itu ia dimutasikan kejemaat tritunggal bayeda. Nantilah pada bulan april 2013 berdasarkan surat keputusan Badan Pekerja Sinode menempatkan pdt. Derita Songjaan di jemaat ini, pada tahun ini juga terjadi pemilihan pemerintah kampung kensi maka yang terpilih menggantikan bapak yunus jafata ialah bapak Soleman Jafata sebagai kepala kampung priode 2013-2019, bersama pdt. Derita Songjaan para majelis jemaat menata pelayanan pada titik-titik kursial seperti memperbaiki data jemaat, menata data nikah, sidi, babtis dll.

Masa Pelayanan Tahun 2013-2019 

sekitar tahun 2015 terjadi insiden kecil yang mengakibatkan retaknya gedung gereja yaitu sebuah alat berat milik perusahan PT. Wana kayu melintasi area pemukiman masyarakat sehingga getaran ketika ia melitasi area lingkungan gereja yang merupakan bekas timbunan telaga maka gedung gereja yang baru saja diresmikan pada tahun 2012 mengalami keretakan dan rusak ringan, berdasarkan bukti kerusakan tersebut maka sebuah terobosan untuk membentuk panitia pembangunan di lakukan dan yang terpilih menjadi ketua panitia ialah suami dari pdt. D. songjaan yakni bapak Jhon P Jafata. panitia ini berhasil membuat proposal yang di ajukan kepada pemerintah daerah lalu terjawablah dana sebesar Rp. 175, juta yang sampai dengan penulisan sejarah ini tidak di ketahui dimana dana tersebut dan digunakan untuk apa. Lika-liku pelayanan terus dihadapi sampai pada tahun 2017 terjadi pemilihan majelis jemaat yang baru maka yang bersedia menjadi majelis melanjutkan masa priodesasi 2017-2022 yakni. Pnt. Yahya Jafata, Pnt. Erlien Bulhoroi, Dkn. Absalom Jafata, Dkn. Ayub Feta, Dkn. Sarlotta Nega bersama dua tua gama bapak Laban Jafata, dan bapak Dominggus Jafata. Realita pelayanan di jemaat imanuel kensi seperti yang telah di kemukakan di awal-awal penulisan  sejarah ini tidaklah mudah sebab kita selalu berhadapan dengan umat tuhan yang memiliki latarbelakang buta huruf, mereka sangat sulit untuk membaca menulis, oleh sebab itu pelayanan selalu dihandel full oleh pendeta. Maaf bukannya mau curhat tapi inilah situasi  rill yang dirasakan. keberadaan umat berpinda-pindah dan tidak menetap ada yang di Kasira maupun di Sekua sehingga pelayanan sering tidak terlalu banyak umat yang hadir ini pun yang menjadi konteks yang sangat menyulitkan.. terhitung sejak tanggal 03 februari 2019 serah terima di lakukan antara Pdt. D. H. Songjanan, dan Pdt. Victor Th Furima, ST,h. 
Pdt. Victor Th Furima, ST,h bersama majelis jemaat priode 2017-2022 terus berupaya dan berkomitmen menjalankan pelayanan dengan kesederhanaan sampai sekarang. Pada tahun 2019 tepatnya bulan oktober terpilih lah bapak Selewanus Ai menjadi kepala kampung kensi priode 2019-2024. 
Masih ada banyak PR yang perluh di kerjakan bersama majelis jemaat tetapi juga pemerintah kampung serta tokoh adat istiadat guna mencapai tujuan bersama yakni menjadi berkat bagi semua orang, oleh sebab itu sampai dengan penulisan sejarah ini dilakukan penulis selalu meras tidak sempurna dalam menjalankan pelayanan, biarlah Tuhan sebagai sumber kesempurnaan itu menyempurnakan kehidupan pekerjaan kita, dan karya-karya kita. hari ini, esok dan seterusnya. AMIN.

Semua yang ku miliki itu milik Mu Tuhan





















SEJARAH GPI PAPUA IMANUEL KENSI

.
 

Komentar

  1. Your Affiliate Profit Machine is ready -

    Plus, making money with it is as easy as 1 . 2 . 3!

    Follow the steps below to make money...

    STEP 1. Tell the system what affiliate products you want to promote
    STEP 2. Add PUSH BUTTON TRAFFIC (this LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!

    Do you want to start making profits??

    Click here to make money with the system

    BalasHapus

Posting Komentar