AWAL DAN AKHIR SEBUAH LEGENDA YANG HIDUP, BUKANLAH SEBUAH HALUSINASI MELAINKAN MENGERJAKAN IMAJINAS.
Pahlawan Yang Bukan Pahlawan.
(penulis Pdt. Dedy Victor Th Furima,Sth)
Kita semua tahu bahwa didunia nyata ini, yang namanya pahlawan tidak selalu terlihat seperti didalam buku sejarah, Tuhan mengirim mereka dalam banyak wujud dan bentuk. Dan ketika dunia dalam kekacauan seorang pahlawan muncul untuk memperbaikinya, mengapa tendensi berpikir kita selalu diarahakan untuk mengenal pahlawan adalah sosok yang menyelamatkan. Bisahkah cara berpikir kita di ubah? Mungkinkah seorang pahlawan merupakan sosok yang mengecewakan, sosok yang memilukan, sosok yang menyedihkan? Jawabanya agak sedikit sulit, sebab dunia tempat kita berpijak telah dirangsang agar mengenal pahlawan adalah sosok yang menjadi solusi dari kebenaran. Hal ini disebabkan dunia telah jatuh berantakan di tangan manusia. Bagaimana anda tahu bahwa dunia terlihat berubah sedangkan Hal utama yang bisa kita kenal tak pernah terwujud dalam imajinasi kita, hal utama dan pertama ketika dunia terlihat berubah ialah darah selalu tertumpah maka kelahiran dan kematian menjadi yang dominan dalam halusinasi jiwa.
Dengan begitu solusinya yang bisa kita lakukan di dunia ini hanyalah berlutut dan berdoa. Betulkah ini merupakan solusi? Mari kita perhatikan perjalanan hidup kita baik-baik sejauh ini, pasti ada saja seorang pahlawan yang menginspirasi dan memotivasikan mu untuk hidup, pahlawan fersi pertama adalah pahlawan yang memberi mu semangat, bahagia, senyuman, tertawa, senang dll, sedangkan pahlawan fersi ke dua ialah pahlawan yang membuat mu merasa tersakiti, marah benci, kecewa dll. Jika yang di ceritakan adalah kenyataan mari angkat suara mu dalam lubuk hati naikan doa kecil kepada Tuhan untuk mereka yang pernah memotifasi dan menjadi inspirasi dalam hidup mu. Katakan pada Tuhan ; terimakasih telah hadirkan mereka dalam hidup ku, dengan begitu mereka yang pernah merasakan kehadiran mu sebagai pahlawan fersi pertama atau pahlawan fersi kedua, pun akan bersyukur kepada Tuhan atas kehadiran diri mu dalam hidup mereka, dengan begitu kamu telah hidupkan kembali dunia.
Aku pernah pernah merasakan banyak pahlawan yang Tuhan hadirkan dalam hidup. untuk menginspirasi serta memotivasikan aku untuk bertahan dalam realita dunia yang tak bisa ku hindari ini. Hidup menjadi kuat karena luka oleh sebab itu tidak selamanya cahaya terang itu benar, kadang kala kebenaran juga berada pada gelap. Karena dengan gelap barulah kita berusaha mencari terang. Makanya aku tak punya apa-apa untuk dikatakan pada bunga, oleh sebab aku tak mau ia tahu bahwa aku sedang menunggu badai berikutnya, atau binantang buas yang tidak terkendali dalam diri ku ini keluar dan merobek batang serta daunya kemudian mengambil serbuk sarinya untuk kenikmatan Ataupun menjadikannya sebagai bagian dari terapi kemaluan. Apakah bunga tau bahwa setiap luka akan membuatnya kuat sekali lagi ia akan kuat jika ada seorang pahlawan yang mampu menerima lukanya sebab itulah kekurangan utama.
Ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan di dunia ini tidak masalah seberapa hebat kamu, mengapa kita sering kehilangan tumpuan? Itu karena kita cendrung memikirkan diri sendiri. hal ini yang membuat dunia tempat kita berpijak semakin dingin dan sedih, tetapi dalam waktu-waktu kegelapan, kita membutuhkan imajinasi untuk melihat masa depan yang berbeda. tentunya terus berterimakasi kepada Tuhan dalam doa karena telah mengirim pahlawan-pahlawan yang berhasil memberi kesedihan dan kekecewaan yang terbalut rapi dalam senyuman serta kebahagiaan, walau pahlawan yang dinanti bukanlah yang menyalakan api cinta untuk sementara. Tetapi diterima sebagai kekuatan yang menginspirasi kita untuk merubah dunia. Sekarang aku ingin melangkah menggapai unjung dunia dan percayakan semua kepada Sang-Pengarah yang tak kelihatan, Ia akan menunutunku menemukan seorang pahlawan. Memang yang sekarang juga merupakan pahlawan pemberian-Nya, aku mensyukuri Itu walau ku tahu ia bukan pahlawan yang pahlawan. Sebab Ada saatnya untuk kenyamanan dan keslamatan, kita harus tinggalkan tempat yang mengganggu pikiran kita, tanpa harus mengganggu kehidupan alam lain yang bukan alam kita.
Komentar
Posting Komentar