Saya : Kita manusia brother … lebih special dari kepiting dan cacing tanah oleh sebab itu tak perlu berprinsip seperti mereka, yang tidak senang akan perubahan. Buat apa tinggal dalam keranjang jika yang hanya bisa kalian lakukan ialah mencoba menarik sesama mu untuk terpuruk seperti anda.
Teman : Hebat sekali ucapan mu sobat…… ko pernah lihat cacing tanah ? jika ia di takdirkan terbang bukankah sudah diberi sayap oleh Tuhan? Cacing tanah pun dipelihara oleh Tuhan tanpa harus merubah tabiatnya,,,,,,
Saya : oh io ka? Saya rasa ko mulai arogan menunjukan mental babu/jongos mu broo, ko terlalu terkoptasi dengan harafia nya Firman. Miskin di hadapan Allah bukan berarti miskin di hadapan manusia kan? Bagaimana jika dihadapan manusia kau kaya tapi dihadapan Allah kau miskin? Bukankah itu jauh lebih baik ?
Teman : sobat ko yang terlalu menunjukan arogansi berpikir demi memenuhi orgasme intelektual mu. Sobat ko tau bahwa kekacauan hari ini yang terjadi di dunia, sebab semua manusia berusaha merubah tabiatnya, mereka kuatir dengan apa yang akan mereka pakai, mereka makan dll, sehingga mengabaikan yang Maha Kuasa. Bukankah kita perlu mensyukuri siapa kita, apa yang kita miliki, tanpa harus berusaha seperti orang lain kan ?
Saya : brooo saya terlahir miskin, apakah saya matipun harus miskin? Bukankah hidup ini dinamis ? apa yang membuat mu berpikir bahwa bagian dari mensyukuri hidup adalah menerima dengan lapang dada status social kita ? jangan keliru broo Tuhan tidak cipta kita seperti robot, manusiapun diberikan kehendak bebas oleh Tuhan, untuk memilih jalan hidupnya, ini bukan berusaha merubah tabiat melainkan mensukseskan sebagian rencana Tuhan dalam hidup kita, ia kan ? ngapain hidup kalau Cuma untuk mati, mending mati sebelum hidup. Broo bilang jangan kuatir sedangkan berdasarkan redaksi yang broo sampaikan menjelaskan bahwa sebenarnya broo sedang kuatir. Tapi tak apalah sebab orang pesimis dan orang optimis sama-sama dibutuhkan dalam pembuatan pesawat, orang pesimis akan merancang parasut dan bantal berenang sebagai bagian dari pesimisme, sedangkan orang optimis tetap akan mengerjakan pesawat terbang. Broo Jangan samakan dirimu dengan Hewan sebab cacing tanah akan mati sebagai cacing tanah dan tak bisa memiliki sayap, manusia juga akan mati sebagai manusia tapi soal ia bisa terbang tergantung manusia itu, mau tetap bermimpi bisa memiliki sayap ataukah cukup punya uang beli tiket pesawat dan terbang gampang kan 😁 😁 😁
Teman : kalo begitu demikian maka buat apa konsep miskin disampaikan, bukankah ber-iman dan berbuat sudah cukup, saya beriman kepada bagian firman ini, dan saya lakukan apa kata firman ini, trus dimana letak kesalahannya?
Saya : ini lah letak kesalahan mu brooo, saya tak mengajak mu untuk berhenti ber-iman atau berbuat, kepada Firman, Namun yang relefan di dunia sekarang ini ialah iman yg rasional, pemahamanmu sangat berbahaya menjadi konsumsi umat, mereka akan berhenti berupaya merubah nasib mereka, yg ada hanya menantikan berkat Tuhan dan bersyukur dengan keadaan. Saya berdoa semoga brother ko bisa diberikan hikmat agar tak keliru dalam beriman. Sebab orang yg berhikmat bisa membedakan mana iman dan perbuatan yang berpotensi mendatangkan kematian.
Komentar
Posting Komentar