Saat yakin telah mencapai puncak pengetahuan, satu ons kekecewaan akan menghancurkan kita bagaikan satu ton batu bata. Inilah bentuk rasa empati terhadap pimpinan regional daerah kab. Kaimana. PB
3 tahun lalu,tepatnya PILKADA 2020 Mereka (Masyrakat) berharap negri ini tak di jadikan laboratorium tempat uji coba hasil fantasi dan imajinasi liar mu... Namun semua itu sirnah termakan waktu, kau membuktikan bahwa ekonomi pribadi akan maju jika pengusaha tunggangi penguasa, sehingga keberpihakan kepada penghuni negri sifatnya semu... Kami tak pernah tau apakah pajak usaha pribadi mu di bayar tepat waktu, tapi yang kami tau pajak dana kampung tetap dengan harga itu. Silahkan bertindak sesuka hati mu, kau tidak lebih dari coretan sejarah gagal dalam pembangunan negri ku. Terimaksih telah mengisi perjalanan sejarah negri ku. Kau harus tau, kau terpilih hanyalah bentuk fatamorgana hidup. Kegagalan mu mengangkat harkat dan martabat penghuni 8 suku, membuktikan profokasi mu terhadap ruang dan waktu hanya untuk kepentingan perut mu. Jika kau tak tau karakter kultur ku, Semoga kita ketemu di lain waktu, ijinkan aku bertutur pada mu, tentang HAL apa yang negri kami perluh dan butuh. Kami belajar banyak bagaimana seorang pengusaha / pebisnis, ketika berkuasa Dalam pemikiran Rasionalitas bisnis; tak ada satupun pengusaha yang menginginkan Tuhan menang dalam keputusannya. Hal ini mengakibatkan lahirnya Devisi, Human Keyboard Army (Soldier) From Home. Dengan disiplin Ramah Di Dunia Nyata, Sadis Di Dunia Visual. Menjadi aktor utama Membuntuti dan mengkritisi kebijakan Birokrasi yang selalu Ramah di Dunia Visual Sadis Di Dunia Nyata. Membentuk Gerakan sosial (People Power) dengan Tujuan Kudeta pimpinan Negara, atupun pimpinan daerah dll. Di kab. kaimana pun fenomena ini juga ada tapi sistemnya Eror karena banyak pemimpinnya bermental penjajah yang hanya mencari keuntungan pribadi. Dalam dunia agama pun ada dimana aktor2 nya membuat Agama Berwajah Ganda. menurut R. Scott Appleby -"The ambivalence Of the sacred" Menjadi seorang Politisi Berarti Menjadi Ateis Karena Demi kepentingan, Iman pasti Ganda. Itu artinya bentuk protes mulut terhadap hati dan otak dapat di sederhanakan dalam kalimat berikut yang menggambarkan banyak orang tua lupa kalau mereka tak lagi bisa kerja... Jangan Muncul di Publik Jika Tak Mau di Kritik. Mengapa Selalu ada Ancaman Dibalik Sebuah Keberanian Bersuara, Seolah Bersuara adalah sebuah keslahan. Ini kan Bukan Perang Dingin.Menurut Soe Hok Gie: Mendiamkan Kesalahan Adalah sebuah Kejahatan, Kadang bapa dong pu pintar di depan papan tulis tidak bisa di pakai untuk bawa loangboat naik ke tempat tugas, tanam sayur untuk cari iuran, tokok sagu sambil jualan, mancing ikan sambil pasang jerat di tengah guyuran hujan, serta panjat kelapa disaat istri dan anak ingin goreng pisang, jadi cukup bersyukur karena boss pu gelar hanya penghias nama di batu nisan nanti. Mau uji...Sekali2 cipta iven antara pimpinan dan juga yg didepan papan tulis vs yang di lapangan, soal bertahan hidup di hutan selama 1 minggu tanpa bantuan apapun, za mo lihat siapa yang mayat duluan...Bos dong..memang pernah muda, tapi minta maaf Bos pu muda itu didalam jabatan dan fasilitas.
Untuk kalian para para elit birokrasi ingat Kematian tak menerima pertukaran sekalipun kau memohon dan menjilati telapak kakinya. Oleh sebab itu, selama masi ada kesempatan kerjakanlah apa yang menjadi pesan-Nya. pRm. VF.
Komentar
Posting Komentar